Rapid Test Antigen Masih Susah, Dyah Was-was Keluar Rumah

Dyah sempat kelabakan mencari hasil rapid test antigen karena tak tahu ada aturan tersebut berlaku saat libur nataru.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 26 Desember 2020 | 10:37 WIB
Rapid Test Antigen Masih Susah, Dyah Was-was Keluar Rumah
Petugas memeriksa kelengkapan berkas calon penumpang yang hendak melakukan uji rapid test antigen di area Shelter Kalayang Terminal 2 Bandara Soetta, Rabu (23/12/2020). [Suara.com/Hairul Alwan]

SuaraJogja.id - Rapid test antigen masih menjadi buruan masyarakat saat momen libur natal dan tahun baru kali ini. Namun aturan yang mendadak membuat ketersediaannya masih belum cukup memadai di beberapa tempat.

Dyah (27), warga Gowongan, Kecamatan Jetis, Yogyakarta, menjadi salah satu orang yang masih kesulitan mencari hasil rapid test antigen tersebut. Pasalnya beberapa klinik atau penyedia layanan rapid test antigen yang ia hubungi masih belum membuka kuota lagi.

"Baru saja mudik dari Riau, rencananya bakal tiga minggu di sini [Jogja]," ujar Dyah kepada SuaraJogja.id, Jumat (25/12/2020).

Dyah menceritakan perjalanan mudiknya dimulai pada tanggal 19 Desember 2020 lalu. Saat itu aturan pelaku perjalanan harus membawa surat negatif hasil tes cepat antigen baru saja dibuat.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Urung Reda, Pemda DIY Perpanjang Lagi Masa Tanggap Darurat

Ia yang mengetahui informasi tersebut pada tanggal 18 Desember 2020 malam sempat kelabakan untuk memenuhi syarat tersebut. Bukan tanpa alasan, sebab jadwal keberangkatan pesawat yang ia tumpangi ada di jam yang paling pagi.

"Memang tahu kabarnya mendadak. Sempat nyari malam sebelum besok pagi berangkat di beberapa rumah sakit di sana [Riau], tapi ditolak karena sudah mau tutup. Kalau besok pagi, informasinya pum hasilnya baru akan keluar dua atau tiga, belum secepat sekarang," ucapnya.

Dikejar waktu keberangkatan yang semakian mepet, Dyah yang sudah kewalahan dan kebingungan untuk mencari surat keterangan tes cepat antigen akhirnya memilih untuk nekat berangkat. Sebab, kata Dyah, saat itu ia sudah mengantongi surat keterangan non reaktif dari tes cepat antibodi.

"Sudah tidak dapat waktu itu nekat saja berangkat pokoknya. Kalau ditolak sama pihak bandara ya sudah. Tapi ternyata saat itu masih ada toleransi walaupun hanya bawa hasil tes cepat antibodi saja," ujarnya.

Disampaikan Dyah, sebenarnya juga tidak dilakukan pengecekan  terkair hasil tes cepat antigen saat tiba di bandara Jogja. Bahkan ia juga bisa sampai ke rumah orang tuanya.

Baca Juga:Satpol PP DIY Perketat Pengawasan di Pantai Selatan Selama Libur Nataru

Namun Dyah merasa bahwa ia masih perlu untuk melakukan tes cepat antigen itu untuk kebaikan bersama. Terlebih di dalam keluarganya terdapat kakek nenek yang sudah lanjut usia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak