SuaraJogja.id - Hari Raya Natal baru saja dirayakan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Dalam momen tersebut, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau yang akrab disapa Gus Yaqut ikut memberikan ucapan.
Bahkan, Gus Yaqut juga sempat menghadiri perayaan Natal di Gereja Induk Semarang. Ucapan yang disampaikan menteri agama baru tersebut menuai berbagai tanggapan dari masyarakat.
Salah satu yang ikut memberikan pandangannya adalah aktivis HAM Natalius Pigai. Melalui akun Twitter pribadinya, @NataliusPigai2, pria yang pernah menjadi anggota Komnas HAM ini mengaku tidak butuh ucapan semacam itu.
Sebab mneurutnya, Natal adalah urusan mereka umat Kristiani secara internal dan tidak berkaitan dengan masyarakat di luar forum.
Baca Juga:Daniel Mananta Terkesan Dapat Kado Natal dari Ustaz Ini
Oleh karenanya, ia sendiri jarang memberikan respons terhadap ucapan-ucapan Natal yang disampaikan oleh orang yang tidak merayakannya.
"Ayahku Protestan Kingmi & Ibu Katolik. Saya tegas! tidak butuh ucapan Natal, baik 'tidak tulus' juga 'berlebihan' dari luar Kristiani. Jalankan saja agamamu dengan benar. Tiap ucapan Natal dari non kristiani jarang Saya respons karena itu forum internum (urusan kami), bukan forum externum (urusan kita)," terang Natalius dalam cuitannya.
Natalius menyampaikan bahwa ayahnya adalah seorang penganut Protestan Kingmi dan ibunya menganut agama Katolik.
Secara tegas, ia menolak ucapan Natal yang disampaikan secara tidak tulus ataupun berlebihan.
Bahkan, Natalius juga berpesan untuk menjalankan agama pribadi masing-masing dengan benar. Secara pribadi, ia sendiri juga jarang memberikan respons atas ucapan selamat Natal dari non-Kristiani.
Baca Juga:Natal Paling Spesial, Daniel Mananta Dapat Kado dari Seorang Ustaz
Sejak diunggah pada Minggu (27/12/2020), cuitan Natalius terkait ucapan Natal dari Kementerian Agama tersebut sudah disukai lebih dari 12.900 pengguna Twitter.
Ada 3.000 lebih yang membagikan ulang dan 2.000 lebih lainnya memberikan tanggapan di kolom komentar. Berbagai pendapat ikut disampaikan warganet mengenai ucapan Natal dari pihak non-Kristiani.
"Masuk akal Bang Pigai, ikut-ikutan urusan ibadah dan keyakinan agama orang lain, sama artinya mencampuri urusan agama orang lain, sekarang merasa ber-hak untuk mengucapkan selamat, lain kali bisa jadi minta Hak untuk mengkritik urusan agama orang lain.Bagiku agamaku-bagimu agamamu," tulis akun @ridwan_har.
"Sepakat! Baru di rezim ini semua aneh, saya keluarga gado-gado setiap hari raya masing-masing gak ada tuh yang nuntut harus ngucapin selamat natal/selamat tahun baru, selamat idul fitri dll dan kami happy & baik-baik saja, waktunya ngumpul makan-makan ya ngumpul, waktunya beribadah ya masing-masing saling menghormati dan tidak mengganggu," komentar akun @eva_yanuarita.
"Tepat sekali. ketika ane di Bandung, pernah tinggal 1 kamar kost dengan orang kristiani, selama 2 tahun. Sejak 1997 hingga sekarang ane tak pernah sekalipun ucapkan natal. Hingga sekarang hubungan kami baik-baik saja. Always akrab. Tak pernah ada masalah urusan keyakinan," tanggapan akun @triumclorida_.
Sementara akun @Kalasuba2021 mengatakan, "Bang Pigai Yth, menag bicara dalam kapasitas sebagai wakil negara, dan ini menurut saya tepat, karena menteri-menteri sebelum-sebelumnya gamang, ragu-ragu menindak kaum-kaum intoleran yang potensi ganggu ketertiban dan kemajemukan, itu konteknya, bukan untuk gagah-gagahan. Ketulusan akan lahir dari sikap-sikap yang toleran, moderat."