Jam Malam PPKM Jadi Masalah, dr Tirta: Corona Enggak Keluar Malam doang

Menurut dr Tirta, gara-gara ada aturan jam malam selama PPKM, edukasi soal Covid-19 ke masyarakat jadi makin sulit.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 27 Januari 2021 | 15:11 WIB
Jam Malam PPKM Jadi Masalah, dr Tirta: Corona Enggak Keluar Malam doang
Founder Sole Vacation, Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta, memberi keterangan kepada wartawan usai pembukaan Sole Vacation ke-5 di Atrium Ambarrukmo Plaza, Sleman, DIY, Kamis (17/9/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) se-Jawa dan Bali mendatangkan kritik dari aktivis kesehatan Tirta Mandira Hudhi alias dr Tirta.

Ia mengaku tak setuju dengan salah satu aturan yang diterapkan selama PPKM, yaitu jam malam.

"Ada beberapa kebijakan PPKM yang saya enggak setuju. Yang pertama, jam malam. Corona tuh keluar enggak di malam hari [saja]," katanya di video TikTok yang juga ia bagikan ke Twitter, Rabu (27/1/2021).

Lulusan FKKMK UGM Yogyakarta ini menerangkan, gara-gara ada aturan jam malam, warga desa jadi mengira bahwa virus corona Covid-19 hanya keluar di malam hari.

Dengan pemahaman tersebut, edukasi soal Covid-19, kata dr Tirta, jadi makin sulit.

"Apa akibat penerapan jam malam? Akibatnya adalah, banyak warga di desa-desa itu menganggapnya [corona] keluar malam doang. Nah, edukasi kan jadi susah," lanjutnya.

Ia menyadarai, tujuan pemerintah memberlakukan jam malam selama penerapan PPKM adalah untuk mencegah terjadinya kerumunan di tempah hiburan malam.

Dokter Tirta meminta kebijakan jam malam PPKM dievaluasi - (Twitter/@tirta_hudhi)
Dokter Tirta meminta kebijakan jam malam PPKM dievaluasi - (Twitter/@tirta_hudhi)

TONTON VIDEONYA DI SINI.

Namun menurutnya, jam malam bukanlah solusi. Bagi dia, sebaiknya pemerintah membicarakan antisipasi kerumunan maupun pelanggaran protokol kesehatan lainnya dengan si pemilik tempat hiburan.

"Faktanya, saya tahu jam malam. Karena mereka mau nyasar tempat hiburan malam. Lo, simpel. Kalau memang mau nyasar orang nongkrong di tempat hiburan malam, panggil saja owner-nya. Simpel, sekarang zaman Zoom gitu lo. Manggil orang-orang itu gampang. Edukasi saja, cari jalan tengah," terang dia.

Pria yang rajin mengedukasi masyarakat soal Covid-19 dan vaksinnya ini menambahkan, jam malam memberi dampak buruk bagi pengusaha kuliner.

Ia pun memberikan alternatif solusi untuk menghindari terbentuknya kerumunan masyarakat.

"Nah yang jadi masalah adalah, kalau jam malam diterapkan, banyak angkringan, restoran terdampak. Faktanya, kerumunan lebih terjadi di pasar, perumahan, pos ronda, terminal, bandara. Harusnya pemerintah lebih mengedepankan edukasi dan pengetatan transportasi, tempat publik, pasar, dan perumahan," tutupnya.

Disertakan untuk video itu, dr Tirta, melalui cuitannya, meminta supaya kebijakan jam malam dievaluasi.

"Tolong evaluasi kebijakan jam malam. Corona ga keluar malam hari. Edukasi tu 3 tempat : pasar, perkampungan, tempat transportasi. Fokus edukasi , pake relawan kader kesehatan. Mirip zaman edukasi keluarga berencana," kicau dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini