Muncul Isu Jogja Tutup 2 Hari, Ini Klarifikasi Pemda

Kebijakan Jateng di Rumah Saja, menurut Aji, bisa berdampak pada DIY.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Jum'at, 05 Februari 2021 | 18:18 WIB
Muncul Isu Jogja Tutup 2 Hari, Ini Klarifikasi Pemda
Sekda DIY Baskara Aji mengumumkan perpanjangan status tanggap darurat COVID-19 di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Rabu (27/5/2020). - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Beberapa hari terakhir muncul isu Pemda DIY menutup semua aktivitas masyarakat pada 6-7 Februari 2021. Kabar ini muncul seiring kebijakan Pemprov Jateng yang menerapkan Jateng di Rumah Saja.

Isu yang ramai di media sosial (medsos) ini membuat masyarakat DIY menjadi panik karena khawatir justru DIY yang menjadi padat, apalagi saat ini kasus COVID-19 di DIY sudah mencapai 23.186 kasus.

Sekda DIY Baskara Aji pun akhirnya memberikan komentarnya.

"Kalau di Jateng mau nutup mal dll selama dua hari berturut saya kira itu jadi bagian yang kita bicarakan karena kita harus mengantisipasi, tapi sampai saat ini [Jogja] belum [menutup]," ujarnya di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (5/2/2021).

Baca Juga:Kecewa Jateng di Rumah Saja, Bupati Banyumas Dikirimi Karangan Bunga

Kebijakan di Jateng tersebut, menurut Aji, bisa saja berdampak pada DIY.

Bisa saja warga Jateng yang tidak punya kesempatan keluar rumah justri berbondong-bondong ke DIY.

Karenanya, Pemda mengundang bupati/wali kota pada Sabtu (6/2/2021) besok untuk melakukan koordinasi, termasuk soal kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) dan cara menyikapi kebijakan Jateng.

"Jangan-jangan kalau [Jateng] sana tutup, malah ke Jogja. Itu bagian yang akan kita bicarakan. Strategi kita untuk ngawekani [mengantisipasi] supaya tidak ada kerumunan di DIY," ungkapnya.

Terkait PTKM, lanjut Aji, Pemda belum memutuskan akan memperpanjang kebijakan tersebut atau tidak. PTKM di DIY akan berakhir pada 8 Februari 2021 besok.

Baca Juga:Lengkap! Ini Kebijakan 7 Kepala Daerah Solo Raya Soal Jateng di Rumah Saja

Namun dipastikan, Pemda akan mengambil kebijakan yang mengedepankan kesehatan maupun ekonomi.

Dengan demikian, kebijakan tersebut dapat berjalan dengan baik.

"Nanti akan dibicarakan antara gubernur dan walikota berbekal hasil pembicaraan dengan presiden," tandasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih mengungkapkan, kasus positif COVID-19 di DIY saat ini bertambah 280 kasus.

Sleman mencatatkan kasus paling banyak yang mencapai 103 kasus baru. Bantul menambah 98 kasus, Kulon Progo 49 kasus, dan Kota Jogja 25 kasus.

"Gunungkidul dengan 5 kasus baru," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak