SuaraJogja.id - Sebuah video seorang pria kapok gegara tak mematuhi anjuran Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo viral di sosial media.
Dalam video yang dibagikan akun @JatengPedia, tampak seorang pria yang tengah mengendarai mobil terjebak banjir.
Pria itu memperlihatkan bagaimana air banjir telah masuk menggenangi hampir separoh isi dalam mobilnya.
Selain itu, ia juga memperlihatkan bagaimana kondisi jalan yang bakal dilewatinya menuju rumah sudah digenangi air banjir.
Baca Juga:Ganjar Pranowo Apresiasi Gerakan di Rumah Saja di Jabar dan Kaltim
Dalam situasi terjebak banjir, pria itu pun mengaku menyesal dan mengakui bahwa anjuran Ganjar Pranowo untuk di rumah saja saat akhir pekan adalah benar adanya.
"Mampus..mampus pie neh saiki lur lur ngeri wis, weis angel bener pak Ganjar nggih kulo dhawuh Pak Ganjar di rumah aja, mpun niki kulo ajeng wangsul (pulang) riyin nggih pak. Niki pripun niki nek sakniki mpun kulo manut pak mpun," ungkapnya.
Warganet yang menyaksikkan video tersebut pun memberikan tanggapan beragam.
"Salut buat bapake yang mau sadar diri, tidak menyalahkan orang lain. Semoga sehat selalu buat bapake," kata Abun****
"jewer ae pak jewer," kata aal****
Baca Juga:Apindo Jateng Gugat Ganjar Pranowo, Pengusaha Tuntut UMP 2021 Dicabut
"Iki jenenge nekat bro," kata Nugi****
"Njaluk dijewer kalo ngga manut," ucap Awan****
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menganalisa banjir yang terjadi beberapa titik di Semarang, Jawa Tengah disebabkan oleh curah hujan ekstrem.
Kepala Stasiun Klimatologi Semarang, Sukasno mengatakan hujan lebat disertai petir berlangsung terus menerus selama tiga setengah jam sejak Sabtu (6/2/2021) pukul 02.00 WIB hingga 05.30 WIB, sehingga banjir tak terhindarkan.
"BMKG Ahmad Yani Semarang telah mengeluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrim pada tanggal 6 Februari dari Pukul 01.30 WIB dan telah di update pukul 05.20 WIB. Kota Semarang termasuk salah satu wilayah yang masuk dalam Peringatan Dini tersebut," kata Sukasno dalam keterangannya.
Berdasarkan data AWS Stasiun Klimatologi Semarang, hujan terukur sejak jam 00.10 WIB lalu mulai meningkat menjadi lebat-sangat lebat sejak pukul 02.10 WIB berlangsung sampai pukul 05.30 WIB.
Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melihat tidak optimalnya rumah pompa Mberok Kota Lama saat memantau banjir di Kota Semarang, Minggu (7/2/2021) seperti dilansir dari ayosemarang.com.
Dari tiga pompa yang terpasang, hanya satu yang dihidupkan. Gubernur langsung menanyakan alasan kenapa dua pompa lain tidak dihidupkan.
Dari jawaban petugas, ternyata pompa itu tidak dihidupkan karena alasan administratif. Ganjar menegaskan tidak boleh ada hal administratif yang menghambat penanganan banjir. Apalagi kondisi saat ini sedang darurat.
Dia langsung meminta dua pompa lain dihidupkan. Ia bahkan mengajak petugas untuk masuk ke rumah pompa dan menyalakan mesin. Namun karena dikunci, akhirnya Ganjar mengurungkan niatnya.
"Tapi saya minta hari ini dihidupkan. Saya minta nomor telponnya, nanti saya cek harus sudah hidup," tegasnya.
Ganjar mengatakan, kondisi darurat harus dilakukan tindakan cepat. Meski pekerjaan belum diserahkan ke Pemkot Semarang, namun pompa di kawasan Mberok Kota Lama itu harus berfungsi optimal.
"Saya minta dihidupkan, meskipun belum diserahkan tapi hari ini kondisi darurat, jadi harus dihidupkan. Soalnya ini vital, dari tiga pompa yang ada, yang hidup hanya satu," tegasnya.
Pihaknya menegaskan tidak boleh ada alasan administratif untuk menunda penanganan bencana. Apalagi diketahui, pompa Mberok adalah tumpuan utama untuk menangani persoalan banjir di kawasan Kota Lama.
"Ini kalau tidak segera surut, padahal hanya disedot dari situ. Maka tidak boleh hanya karena administrasi itu menghambat. Saya minta tiga-tiganya digenjot dan mudah-mudahan hari ini tidak hujan lebat sehingga genangan bisa disedot," tegasnya.