"Jadi dalam tanda kutip, terobosan ini jadinya berhenti. Pastinya ada pengaruh kepada murid yang biasa menjalani GKS atau LKP," ujar dia.
Pemberlakuan PTKM di Bantul, kata Isdarmoko mengembalikan KBM sepenuhnya menjadi pembelajaran online. Dengan begitu, guru-guru di masing-masing sekolah harus memaksimalkan pelajaran secara daring.
"Bisa berkomunikasi lewat WhatsApp ataupun email. Kami berharap layanan konsultasinya nanti bisa dilakukan secara daring dan murid bisa menangkap pelajaran yang diberikan," jelas dia.
Terpisah, Wakil Kepala Sekolah SMP 3 Jetis, Kabupaten Bantul, Budiono mengaku adanya perpanjangan PTKM telah membuat pihaknya menghentikan LKP dan GKS.
Baca Juga:Aktifkan Jaga Warga, DIY Memperpanjang PTKM Mikro
“Kemarin sudah sempat jalan, ditambah banyak siswa yang memanfaatkan layanan ini. Karena ada aturan baru, maka kegiatan ini kami hentikan dan diganti seluruhnya secara daring,” kata Budiono melalui sambungan telepon.
Budiono menambahkan, karena dilakukan secara daring, maka kesulitan yang dihadapi siswa terhadap pelajaran, tidak sepenuhnya terpecahkan. Bahkan, beberapa siswa justru mengalami kesulitan.
“Karena digelar secara daring, tidak sama seperti saat LKP dan GKS saat diterapkan. Tentunya banyak kendala dihadapi baik dari kami maupun siswa,” terang dia.