Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem di DIY, Berpotensi Longsor hingga Banjir

Selain potensi cuaca ekstrem, kata Reni, akan ada potensi angin kencang di wilayah perairan dan potensi gelombang tinggi di wilayah laut di selatan Jawa.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 24 Februari 2021 | 12:20 WIB
Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem di DIY, Berpotensi Longsor hingga Banjir
Ilustrasi Cuaca Ekstrem (unsplash/@lukavovk)

SuaraJogja.id - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan telah mendapatkan informasi munculnya bibit siklon di sekitar wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kondisi ini dikhawatirkan akan menimbulkan potensi cuaca ekstrem di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Yogyakarta Reni Kraningtyas mengatakan, hal itu terpantau berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer.

Dari sana BMKG mendeteksi adanya Pusat Tekanan Rendah atau Low Pressure Area (LPA) atau dikenal sebagai potensi bibit siklon.

Baca Juga:Waspada! Bibit Siklon Tropis di Jawa-Nusa Tenggara, Potensi Cuaca Ekstrem

"Potensi isi berada di sekitar selatan Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak 2 hari terakhir. Hal itu berpotensi dapat berkembang menjadi Siklon Tropis," terang Reni kepada awak media, Rabu (24/2/2021).

Reni menjelaskan, keberadaan Pusat Tekanan Rendah atau potensi bibit siklon tersebut memang cukup signifikan berdampak pada pembentukan pola konvergensi dan belokan angin, khususnya itu akan terjadi di wilayah Jawa termasuk DIY dan sekitarnya.

"Secara tidak langsung dapat berdampak pada pembentukan potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada tanggal 24-26 Februari 2021," ucapnya.

Selain potensi cuaca ekstrem, kata Reni, akan ada potensi angin kencang di wilayah perairan dan potensi gelombang tinggi di wilayah laut di selatan Jawa.

Kondisi tersebut akan diikuti oleh labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal sehingga memberikan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY.

Baca Juga:Ada Potensi Bibit Siklon di Selatan NTT, Bisa Picu Hujan Lebat di Jawa

Reni mengungkapkan, beberapa wilayah di DIY yang berpotensi terkena dampak cuaca ekstrem itu ada di semua kabupaten dan kota, mulai dari Sleman dengan Kapanewon Turi, Pakem, Cangkringan, Tempel, Kalasan, Seyegan, Godean, Mlati, Gamping, Depok, Berbah, Sleman, Ngaglik, Ngemplak, Minggir, Moyudan, hingga Prambanan.

Di Kulon Progo yakni Kapanewon Girimulyo, Nanggulan, Samigaluh, Kalibawang, Sentolo, Pengasih, Temon, Wates, Panjatan, Galur, Lendah, serta Kokap.

Untuk Kota Yogyakarta ,ada di Umbulharjo, Kotagede, Mergangsan, Pakualaman, Gondokusuman, Danurejan, Gondomanan, Kraton, Gedongtengen, Ngampilan, Wirobrajan, Tegalrejo, Jetis, serta Mantrijeron.

Di wilayah Bantul, mulai dari Sedayu, Kasihan, Sewon, Pajangan, Bantul, Pleret, Banguntapan, Piyungan, Imogiri, Dlingo, Pundong, Pandak dan Bambanglipuro.

Selain itu, di Gunungkidul ada di Gedangsari, Ngawen, Nglipar, Semin, Patuk, Playen, Paliyan, Panggang, Purwosari, Semanu, Tepus, Semanu, Rongkop, Karangmojo, Wonosari, Tanjungsari, Saptosari, Ponjong, dan Girisubo.

"Kami mengimbau kepada masyarakat tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang bisa terjadi dalam beberapa hari ke depan. Potensi itu juga dapat berdampak pada terjadinya tanah longsor, banjir, banjir bandang di wilayah DIY, dan gelombang tinggi di perairan Selatan Jawa," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini