Siklonik Terjadi Lima Hari Kedepan, BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrim di Jogja

Dampak siklonik tersebut tak hanya terjadi di Gunung Kidul namun hingga Jalan Dandels di Kulon Progo.

Galih Priatmojo
Selasa, 23 Februari 2021 | 20:45 WIB
Siklonik Terjadi Lima Hari Kedepan, BMKG Peringatkan Cuaca Ekstrim di Jogja
Ilustrasi angin kencang disertai hujan lebat, badai. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan terjadinya cuaca ekstrim di DIY pada 24-28 Februari 2021 mendatang. Wilayah pesisir di selatan akan dilewati sirkulasi siklonik yang berpotensi membuat curah hujan tinggi, angin kencang hingga gelombang tinggi.

"Awalnya siklonik ini dari utara Australia sekarang sudah sampai di selatan Nusa Tenggara, dan diprediksi sampai DIY pada tanggal 25," papar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati,usai bertemu Gubernur DIY di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (23/02/2021).

Menurut Dwikorita, walaupun sirkulasi siklonik berjarak ratusan kilometer dari Gunungkidul, dampak dari siklonik cukup berbahaya hingga ke pesisir. Tingginya gelombang dan angin kencang harus diwaspadai nelayan yang melaut.

Dampak siklonik tersebut tak hanya terjadi di Gunung Kidul namun hingga Jalan Dandels di Kulon Progo. Permukaan air laut bisa semakin tinggi akibat gelombang dan angin kencang di sepanjang jalan tersebut.

Baca Juga:Dicecar KPK Terkait Korupsi Mandala Krida, Ini Kata Staf Ahli Gubernur DIY

Padahal siklonik tersebut baru merupakan bibit dari badai siklon. Karenanya diharapkan semua pihak di kawasan pesisir bisa berhati-hati

BMKG sudah berkoordinasi dengan Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) untuk mengantisipasi dampak dari siklonik tersebut. Dengan demikian dapat meminimalisir korban atau kerusakan yang terjadi.

"Tadi sudah bertemu dengan kepala BPBD untuk antisipasi angin kencang ini, semoga angin tidak sampai memutar hanya kencang saja,"jelasnya.

Ditambahkan Kepala Balai Besar BMKG Wilayah II, Hendro, kerjasama dengan BPBD di masing-masing wilayah terus dilakukan. Mengingat cuaca ekstrim dan potensi bencana seperti tsunami, gempa bumi, gelombang tinggi, banjir dan lainnya masih memungkinkan terjadi.

"Saat ini kami sudah koordinasi mitigasi tsunami di bandara internasional yogyakarta," jelasnya.

Baca Juga:Diperiksa KPK Soal Dugaan Korupsi Mandala Krida, Sekda DIY Enggan Komentar

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini