SuaraJogja.id - Selain dikenal sebagai kota gudeg dan kota pelajar, Jogjakarta juga dikenal dengan keunggulan wisata alamnya yang tersebar di berbagai sudut daerah. Banyak wisatawan yang datang ke Jogja bukan hanya ingin menikmati suasana di Malioboro, namun juga berbagai wisata alam yang berkembang salah satunya wisata hutan pinus.
Selama beberapa tahun kebelakang, wisata hutan pinus menjadi salah satu objek yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Bukan hanya untuk berlibur tapi juga menggelar berbagai acara.
Berikut adalah lima daftar hutan pinus yang bisa dikunjungi saat datang ke kota pelajar:
1 Hutan Pinus Mangunan Dlingo
Baca Juga:Pasir Angin, Sensasi Minum Kopi di Tengah Hutan Pinus
Para wisatawan yang sudah pernah berkunjung ke Jogjakarta pasti mengetahui tempat ini, yakni hutan pinus Mangunan, Dlingo. Berada di Kabupaten Bantul, hutan pinus ditempat ini dikelola oleh koperasi yang diberdayakan masyarakat setempat. Hadirnya tempat ini tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan tapi juga mata pencahariaan warga setempat.
Tempat ini juga digadang-gadang menjadi awal mula berkembangnya wisata hutan pinus di Jogja. Awalnya, viral foto-foto yang Instagramable mengenai lokasi tersebut. Sampai saat ini, pihak koperasi dan warga setempat terus berinovasi untuk menghadirkan nuansa baru dalam area tempat wisata alam tersebut.
2 Hutan Pinus Asri
Masih berada di dalam satu area, ada juga hutan pinus lainnya yang tak kalah instagenic, yakni Hutan Pinus Asri. Bedanya, tempat ini nampak belum terjamah oleh wisatawan dari mancadaerah dan negara. Sehingga suasana yang ditawarkan juga masih asri sama seperti nama yang disematkan.
Untuk wisatawan yang datang di hari libur namun ingin meraih ketenangan di tengah pepohonan pinus, tempat ini bisa menjadi salah satu rekomendasi. Angin yang berhembus pelan di antara pohon-pohon pinus membuat suasana terasa sejuk. Tempat ini juga cocok sebagai rekomendasi wisata keluarga jika pergi bersama dengan anggota yang butuh ketenangan.
Baca Juga:Operasi Zebra Berakhir, Polwan Gowa Bagi-bagi Masker di Hutan Pinus
Sama seperti hutan pinus mangunan, objek wisata yang terletak di Jalan Dlingo-Patuk, Sendangsari, Tering, Dlingo, Bantul ini terkenal karena lokasinya yang instagenic. Terletak di pinggiran kota Yogyakarta, pengunjung bisa melihat pemandangan daerah perkotaan di antara pepohonan pinus dengan suasana yang sejuk.
Untuk datang ke tempat ini disarankan lebih kepada malam hari. Gemerlap lampu di wilayah perkotaan membuatnya tampak seperti bintang yang ada di langit. Dengan bantuan warga setempat yang menyediakan jasa foto, pengunjung bisa mendapatkan hasil potret yang lebih aestetik.
4 Hutan Pinus Kalilo
Tempat yang satu ini belum ramai dibicarakan oleh wisatawan, sebab biasanya pengunjung akan langsung menuju ke daerah Bantul untuk datang ke hutan pinus. Padahal di kawasan Kulonprogo juga memiliki hutan pinus bernama Kalilo. Belum ramai pengunjung, tempat ini bahkan menjadi lokasi syuting untuk keluarga Hanung Bramantyo.
Baru beroperasi selama beberapa bulan, tempat ini menawarkan pemandangan alam yang tak kalah indahnya dan juga hawa sejuk di sekitar pepohonan. Secara administratif, hutan pinus ini masuk ke dalam wilayah Purworejo. Namun, secara geografis letaknya berada di perbatasan Kulonprogo dan Purworejo.
5 Hutan Pinus Puncak Becici
Satu lagi hutan pinus yang sudah ramai dikunjungi wisatawan adalah Puncak Becici. Dengan luas mencapai 4 hektar, pengunjung bisa menikmati pemandangan matahari terbenam di tempat ini dengan leluasa. Wisatawan bisa menikmati pemandangan Candi Prambanan sekaligus Pantai Selatan.
Terletak di Gunung Cilik, Muntuk, Dlingo, Bantul tempat ini memiliki jarak 30 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Menariknya, tempat ini juga pernah dikunjungi oleh mantan presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Harga tiket masuknya juga cukup murah, yakni berkisar Rp 2000 hingga Rp 5000.
Selain lima hutan pinus tersebut, masih ada beberapa hutan pinus lainnya yang bisa dijelajahi oleh pengunjung. Pengelola dan masyarakat sekitar sendiri juga aktif melakukan inovasi di tempat wisata. Sehingga meskipun sudah pernah dikunjungi, akan selalu ada hal baru lainnya saat datang di lain waktu.