"Lansia sasaran kita 295.349 orang. Untuk suntikan pertama sudah dilaksanakan untuk 4.400 lansia. Jadi memang belum ada 2 persen," imbuhnya.
Sedangkan untuk suntikan dosis kedua pada lansia, kata Pembajun juga masih sedikit yakni berjumlah 76 orang saja. Diakui memang vaksinasi Covid-19 bagi lansia di DIY masih dipusatkan di daerah ibu kota provinsi terlebih dulu kemudian akan bertahap ke kabupaten.
Direktur RSUP dr. Sardjito, Rukmono Siswihanto yang turut mengikuti prosesi vaksinasi Covid-19 bagi lansia termasuk Ngarso Dalem, menuturkan bahwa semua yang telah divaksin kali ini tidak mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Termasuk dengan Ngarso Dalem dan GKR Hemas yang tetap sehat setelah divaksin.
Sedangkan terkait beberapa lansia yang harus ditunda pemberian vaksinnya disebebkan oleh beberapa faktor. Kendati begitu pihaknya akan tetap melakukan observasi jika memang yang bersangkutan sudah memungkinkan untuk mendapat suntikan vaksin Covid-19.
Baca Juga:Penataan Cagar Budaya DIY Punya Tantangan Besar, Ini Saran Stafsus Presiden
"Iya tadi ada beberapa [ditunda] karena beliau tensi tinggi. Tadi kita observasi, mungkin karena kecapekan atau apa, ya namanya juga sepuh ya. Jadi nanti itu akan kita cek kembali kemudian bila nanti sudah memenuhi syarat akan kita vaksin. Hanya dua orang yang ditunda," terang Rukmono.
Disampaikan Rukmono bahwa para lansia yang sudah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 kali ini dijadwal kembali untuk menerima dosis kedua setelah 28 hari. Nantinya pemberian dosis kedua juga akan dilakukan di RSUP dr Sardjito.
Menurut Rukmono, terdapat alasa klinis perihal keputusan memasukkan lansia menjadi sasaran prioritas penerima vaksin Covid-19. Pertama berkaitan dengan ketahanan tubuh lansia yang lebih rentan tertular virus dan kedua guna meminimalisir dampak jika memang terjadi penularan.
"Ya secara klinis, kalau lansia itu rentan tertular. Kedua kalau tertular resiko kematiannya sangat tinggi. Sehingga kalau kita bisa menyelamatkan lansia itu melalui upaya vaksinasi maka dampak tertularnya itu bisa kita tekan," tegasnya.
Baca Juga:Pulihkan Ekonomi, BNPB Dampingi UMKM Terdampak Bencana di DIY