Gusti Hadiwinoto Wafat, Abdi Dalem dan Kerabat Iringi Pemakaman di Kotagede

Gusti Yudho mengatakan, saudaranya tersebut memang meminta dimakamkan di Makam Hastorenggo. Bahkan Gusti Hadi sendiri yang membuatkan bangunan untuk dirinya jika wafat.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 01 April 2021 | 12:57 WIB
Gusti Hadiwinoto Wafat, Abdi Dalem dan Kerabat Iringi Pemakaman di Kotagede
Kerabat keluarga serta anak KGPH Hadiwinoto mendoakan kepergiannya usai prosesi pemakaman di Pasareyan Hastorenggo, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, Kamis (1/4/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Puluhan abdi dalem, kerabat keluarga, dan juga sejumlah warga mengiringi Pemakaman Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto. Gusti Hadiwinoto meninggal dunia pada Rabu (31/3/2021) pukul 08.13 WIB karena sakit jantung.

Jenazah Gusti Hadiwinoto diberangkatkan dari rumah duka di Umbulharjo, sekitar pukul 09.45 WIB. Almarhum beserta keluarga dan kerabatnya tiba di Pasareyan Hastorenggo, Kotagede, Kota Yogyakarta pukul 10.00 WIB.

Alunan selawat dibacakan selama proses pemakaman. Tidak ada upacara khusus yang digelar di makam untuk cucu-cucu Raja Keraton Yogyakarta itu.

Baca Juga:Tetangga Zakiah Aini: InsyaAllah Enggak Dikucilkan, Orangtuanya Orang Baik

Doa-doa juga dilantunkan terhadap almarhum Gusti Hadiwinoto diikuti sejumlah warga dan abdi dalem yang sudah datang beberapa jam sebelumnya.

Kerabat Gusti Hadiwinoto, Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) Yudhaningrat, yang hadir dalam prosesi pemakaman itu, mengaku cukup kehilangan sosok saudaranya tersebut.

"Mas Hadiwinoto ini kan seperti Lurah Pangeran yang memimpin Pangeran (adik-adiknya) dia sangat sabar, bijaksana, dan juga ikut membela kebenaran, meski ada hal yang tidak cocok dengan Sri Sultan," terang Gusti Yudhaningrat ditemui wartawan di Pasareyan Hastorenggo, Kotagede, Yogyakarta, Kamis (1/4/2021).

Ia melanjutkan bahwa saudaranya tersebut memang meminta dimakamkan di Makam Hastorenggo. Bahkan dia sendiri yang membuatkan bangunan untuk dirinya jika wafat.

"Dia sebenarnya menyiapkan tempat (pemakaman) di sini, jadi lebih gampang. Jika di Imogiri harus pakai jarik dan sebagainya," terang Gusti Yudho sapaan akrabnya.

Baca Juga:Hasil Otopsi Penyerang Mabes Polri: Kena Tembakan Mematikan di Jantung

Prosesi pemakaman dilakukan selama lebih kurang 1 jam. Putra putri Gusti Hadiwinoto juga menyebar bunga dan menyirami makam setelah jenazah dimasukkan ke liang lahat.

Terpisah, Penghageng Puroloyo Kotagede-Imogiri, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Hastononingrat menjelaskan, setelah kabar wafatnya Gusti Hadiwinoto, pihaknya langsung menyiapkan Pemakaman di Pasareyan Hastorenggo.

"Setelah diberitahu Gusti Hadiwinoto meninggal, saya langsung menyiapkan Pemakaman di sini, karena Gusti sendiri meminta dimakamkan disini," ujar dia.

Hastononingrat menerangkan bahwa Pasareyan Hastorenggo dikhususkan bagi wayah dalem atau cucu-cucu Raja Keraton Jogja.

"Jika disini khusus untuk wayah dalem. Namun untuk adik dan Raja Keraton bisa dimakamkan di tempat ini, bisa juga di Imogiri, Bantul. Tetapi Gusti Hadiwinoto meminta dimakamkan di sini, karena agar bisa dekat dengan anak-anaknya nanti (ketika wafat)," ujar dia.

Dari pantauan SuaraJogja.id, setelah Gusti Hadiwinoto dikebumikan, sejumlah kerabat dan warga silih berganti mendoakannya. Makam mulai terlihat lengang sekitar pukul 12.00 WIB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini