Saat tiba di rumah KB, ia tidak diperkenankan untuk masuk dan hanya menyaksikan dari jauh penggeledahan yang dilakukan oleh polisi. Cukup lama polisi melakukan penggeledahan, hampir 2 jam lebih.
"Jelang Asar polisi selesai melakukan penggrebekan," ungkapnya.
Saat keluar dari rumah KB, polisi membawa beberapa bungkus barang, di antaranya seperti buku, CD, Laptop, HP, paspor, pisau lipat, dan juga sebuah selongsong peluru. Saat penggeledahan, KB sebenarnya sudah tidak ada di rumah karena kabarnya diamankan usai salat Jumat.
KB Adalah Pegawai Percetakan
Baca Juga:Ganjar Pranowo Tak Yakin Penyerang Mabes Polri Lone Wolf
KB tinggal di rumah tersebut mengontrak sudah 5 tahun ini. KB sebelumnya berasal dari Mantrijeron, Kota Yogyakarta. Lima tahun lalu ia datang ke rumahnya menyerahkan persyaratan fotokopi kartu keluarga dan juga KTP sebagai bentuk izin untuk tinggal di RT tersebut. Saat datang ke rumahnya, KB mengaku kerja di percetakan.
"Kalau sekarang saya tidak tahu dia kerja di mana," tuturnya.
Mujiono mengakui bahwa KB memang tergolong tertutup dan jarang bersosialisasi dengan warga sekitar. Namun untuk kerja bakti, KB memang sering izin dan hanya membayar upah tukang jika itu kerja bakti dalam skala besar.
Namun untuk kegiatan rutin perkumpulan RT setiap sebulan sekali, KB memang sering hadir. Orangnya juga tergolong halus. Tutur katanya selalu sopan, dan ia cukup aktif di WA group RT 02. Namun, tak ada yang mengetahui kegiatan KB selama ini.
"Tidak ada yang tahu kegiatannya apa. Wong kata tetangganya dia itu pagi pergi dan sore baru pulang," ungkapnya.
Baca Juga:Sehari-hari Terduga Teroris Surabaya Jualan Sembako, Orangnya Ramah
Awalnya, Mujiyono mengaku aktif melakukan pengawasan terhadap KB karena memang ia harus memberikan perhatian khusus terhadap warga baru. Namun dalam 3 tahun terakhir, pengawasan terhadap KB sudah berkurang.