Lika-liku Perawat di Jogja Kala Pandemi: Alami Stres Hingga Dijauhi Orang

Menjalani profesi perawat di masa pandemi, Zefanya sempat merasakan pengalaman kurang nyaman

Galih Priatmojo
Rabu, 07 April 2021 | 19:45 WIB
Lika-liku Perawat di Jogja Kala Pandemi: Alami Stres Hingga Dijauhi Orang
Ilustrasi tenaga kesehatan mengalami burnout karena pandemi. (Dok. Elements Envato)

Dalam situasi normal, ia bisa pulang ke Wonosobo beberapa kali dalam sebulan. Namun karena masa pandemi, kondisinya tak menentu. Kata Zefanya, ibarat bisa pulang sekali dalam enam bulan sekali sudah bisa disyukuri. Pandemi seolah membuat batas-batas dan pernah membuatnya harus legowo menelan keputusan tak mudik setengah tahun.

Pandemi tak hanya membuatnya melihat kesusahan dan pembelajaran menerima. Tetapi juga membangun Zefanya menjadi diri yang bisa mengambil hikmah dari pandemi. Karena bukan hanya diberi kesehatan, tetapi juga bisa merawat orang lain.

Di akhir obrolan, ia berdoa semoga pandemi segera berakhir. Kehidupan berjalan normal, perekonomian pulih dan semua lini kehidupan berjalan sebagaimana sebelumnya.

Tak jauh berbeda, Christine Kusuma juga sempat melihat sejumlah keluarga pasien takut saat melihat dirinya.

Baca Juga:10 Rekomendasi Cafe Jogja dengan Nuansa Pemandangan Alam yang Indah

"Tapi tidak semua," kata dia.

Beruntung, Christine tinggal di kampung yang dihuni oleh orang-orang yang saling menghargai. Sehingga ia tak merasakan 'terusir', karena dicap sebagai pembawa virus korona.

"Pulang kerja ya saya langsung di rumah saja, tidak keluar-keluar. Jadi ya kadang sadar diri saja, saling menghormati," ungkap ibu muda yang belum lama melahirkan anaknya ini.

Christine punya alasan tersendiri bahkan merasa bangga dirinya terpanggil menjadi perawat. Di benaknya, perawat adalah profesi yang mengedepankan misi kemanusiaan.

"Seorang perawat merupakan profesi yang bermanfaat, memiliki intelegensi yang baik. Perawat mempunyai komunikasi yang baik ke semua pasien dan merupakan panggilan hati," ungkapnya.

Baca Juga:Mahasiswi Jogja Palsukan Bukti Transfer, Klinik Kecantikan Rugi Rp15 Juta

Seperti profesi lain pada umumnya, menjadi perawat ada tantangannya. Misalnya, beradaptasi di semua keadaan pasien yang mempunyai karakter berbeda-beda. Serta menjaga diri untuk memiliki daya tahan fisik yang baik, agar terhindar dari penyakit menular.

Semangat kuat dari pasien untuk sehat dan beraktivitas seperti sedia kala, faktanya menjadi api motivasi yang menyala bagi Christine.

"Itu yang memacu kami untuk semangat juga dalam membantu pemulihan," kata dia.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak