Pasar Tiban Buka Lagi, Penjual Takjil Bantul: Ramadan 2021 Lebih Terasa

Seorang penjual pecel di pasar tiban Bantul, Ndari (36), menjelaskan, tahun lalu dirinya sempat kesulitan untuk berjualan karena hanya mengandalkan waktu sahur saja.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 14 April 2021 | 19:25 WIB
Pasar Tiban Buka Lagi, Penjual Takjil Bantul: Ramadan 2021 Lebih Terasa
Pedagang makanan pecel, Ndari, melayani pembeli di pasar tiban di timur Pasar Bantul, Rabu (14/4/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Puluhan pedagang pasar tiban menjelang berbuka puasa mengaku senang bisa diizinkan berjualan kembali setelah pemerintah melarang karena adanya pandemi Covid-19. Para pedagang yang biasa berjualan di Pasar Bantul ini menganggap, tahun ini Ramadan lebih terasa.

Salah seorang penjual pecel di pasar tiban Bantul, Ndari (36), mengaku terbantu dengan dibukanya kembali pasar tiban. Saat puasa, di mana dirinya hanya berjualan ketika sahur, tahun ini ia bisa kembali berjualan menjelang berbuka puasa.

"Sekarang lebih mudah dapat penghasilannya, karena saat berbuka puasa banyak yang mencari makanan, sehingga saat Ramadan seperti ini lebih gampang dapat penghasilannya, di sisi lain momen Ramadan lebih terasa karena ada pasar sore ini," ujar Ndari, ditemui SuaraJogja.id di timur pasar Bantul, Rabu (14/4/2021).

Ia menjelaskan, tahun lalu dirinya sempat kesulitan untuk berjualan karena hanya mengandalkan waktu sahur saja. Terlebih lagi karena awal pandemi Covid-19, tidak banyak masyarakat yang membeli makanan dan memilih memasak sendiri.

Baca Juga:Dapat Tambahan 10 Ribu Dosis, Bantul Lanjut Vaksinasi Lansia di Bulan Puasa

"Dulu (tahun 2020) sulit sekali menjual makanan, jika mengandalkan waktu sahur pembelinya sedikit. Lalu tidak ada pasar sore, sehingga pendapatan juga sedikit," keluh dia.

Dalam sehari, ia mengaku, hanya mengantongi pendapatan Rp200-300 ribu. Itu pun hasil kotornya, belum membeli bahan-bahan lain untuk dimasak dan dijual kembali.

"Jadi ada penurunan sampai 50 persen ketika awal pandemi tahun lalu. Jika sebelum ada pandemi Covid-19 bisa membawa pulang Rp600-700 ribu, ya hasil itu sudah cukup buat ditabung," jelas dia.

Pedagang makanan pecel, Ndari, melayani pembeli di pasar tiban di timur Pasar Bantul, Rabu (14/4/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Pedagang makanan pecel, Ndari, melayani pembeli di pasar tiban di timur Pasar Bantul, Rabu (14/4/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

Ndari, yang juga warga asli Soropaten, Kalurahan Ringinharjo, Kapanewon Bantul, sudah bisa sedikit bernapas lega di Ramadan 2021. Pendapatannya mulai meningkat meski tidak normal seperti sebelum Covid-19.

"Alhamdulilah ada yang membeli walaupun tidak sebanyak dulu. Diizinkan berjualan di pasar sore menjelang berbuka sudah cukup membantu bagi pedagang seperti saya," ujar ibu 3 anak ini.

Baca Juga:Awasi Peredaran Petasan Saat Ramadhan, Satpol PP Bantul: Ganggu Ya Ditindak

Selain Ndari, pedagang es buah di pasar Bantul, Nurma (31), biasa berjualan menjelang berbuka puasa tiap Ramadan. Diizinkannya pasar tiban di gelar di Bantul tak di sia-siakan wanita anak dua tersebut.

"Ketika ada surat edaran boleh menggelar pasar sore, saya langsung menyiapkan barang dagangan. Selanjutnya mendaftar di dekat pasar Bantul. Jadi cukup senang bisa merasakan momen saat buka puasa, terlihat lebih ramai," kata dia.

Nurma menjelaskan bahwa pemerintah sudah meminta para pedagang menerapkan protokol kesehatan selama berjualan sore hari, sehingga pihaknya juga sudah mengatur jarak.

"Untuk antar pedagang sudah dibuatkan jarak aman. Memang ketika banyak pembeli kami agak kesulitan karena berkerumun. Tapi mau bagaimana lagi, karena jelang berbuka pembeli itu meminta cepat dibungkus makanannya," ungkap dia.

Seorang pembeli, Irul (30), mengaku lebih mudah mencari menu berbuka ketika pasar tiban dibuka kembali. Sebelumnya, Irul hanya memasak makanan yang membutuhkan waktu lama.

"Jika ada yang berjualan menu berbuka sore saya rasa lebih membantu. Karena saat berbuka lebih praktis membeli makanan siap saji sehingga bisa segera membatalkan puasa," kata dia ditemui saat membeli makanan pecel.

Kepala Satpol PP Bantul, Yulius Suharta menerangkan bahwa pihaknya akan melakukan pengawasan di lokasi yang biasa menjadi pasat tiban.

"Nanti kami terjunkan personel untuk mengawasi aktivitas jual beli di pasar-pasat tiban. Termasuk di depan Pasar Bantul, Pasar wilayah Imogiri, Angkruksari, sekitar pukul 16.00 WIB akan ada personel yang mengawasi," katanya.

Yulius tak menampik, situasi jelang berbuka puasa di pasar tiban sangat ramai pembeli. Namun dirinya tak mengambil tindakan tegas atau memberi hukuman bagi pelanggan dan pembeli.

"Karena situasinya warga masih menjalankan puasa tidak ada sanksi fisik, kami hanya menegur saja, tetapi jika ada warga yang tak mengenakan masker misalnya, ya kami berikan sanksi menyanyikan lagu Indonesia Raya," ujar Yulius.

Pantauan wartawan, sejak pukul 15.30 WIB, pelataran di timur Pasar Bantul sudah ramai pedagang. Mulai pedagang makanan ringan, berat dan minuman segar.

Pedagang dan pembeli yang datang mengenakan masker sebagai bagian dari protokol kesehatan. Selama pedagang berjualan tidak ada petugas Satpol PP yang berjaga.

Hingga pukul 17.30 WIB, kondisi pasar Bantul masih ramai pembeli dan pedagang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak