Dianggap Musuhi Habib Rizieq, Video Bima Arya dan Dahnil Anzar Jadi Sorotan

Mereka beranggapan, gara-gara sudah punya jabatan, Dahnil Anzar dan Bima Arya kini berbalik arah melawan Habib Rizieq Shihab.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 17 April 2021 | 18:02 WIB
Dianggap Musuhi Habib Rizieq, Video Bima Arya dan Dahnil Anzar Jadi Sorotan
Video Dahnil Anzar dan Bima Arya - (Twitter/@Cobeh09)

TONTON VIDEONYA DI SINI.

Sebelumnya, akun Twitter Bima Arya diserbu pendukung HRS setelah menulis cuitan terkait persidangan lanjutan dengan HRS sebagai terdkawa.

"Semua yang saya lakukan hanya untuk melindungi warga yang saya cintai. "Kalau saja RS Ummi koperatif sejak awal, tidak ada yang disembunyikan, sidang ini tidak pernah ada." Jakarta, 14 April 2021," kicau @BimaAryaS, Rabu (14/4/2021).

Para pendukung Rizieq Shihab pun menyerbu cuitan tersebut. Mereka tidak terima dan menilai bahwa Bima Arya sengaja menjerumuskan ulamanya ke penjara.

Baca Juga:Habib Rizieq Selesaikan S3 dari Balik Jeruji, Tengku Zul Bilang Begini

Bahkan, mereka memberikan peringatan mengenai azab dan berjanji tidak akan salat jika Bima Arya meninggal.

Dalam persidangan, Bima Arya memberikan kesaksian di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (15/4/2021).

Habib Rizieq mengungkapkan kekecewaannya pada Bima Arya karena menurutnya tak mengedepankan pendekatan kekeluargaan dalam menyelesaikan polemik swab test di RS Ummi Bogor, tetapi justru mengambil langkah pendekatan hukum dengan membuat laporan polisi.

Keduanya pun sempat bersitegang dalam persidangan hingga sempat terjadi adu mulut dengan jaksa.

Di sisi lain, Dahnil Anzar sempat masuk jajaran trending topic Twitter Indonesia setelah beredar tangkapan layar komentarnya di media sosial soal sosok pendiri FPI itu.

Baca Juga:Pendukung HRS Serbu Twitter Bima Arya, Tak Mau Salatkan dan Ingatkan Azab

Dari foto yang tersebar, Dahnil Anzar memberikan ucapan Dirgahayu ke-69 Kopassus. Kemudian, seorang warganet menyinggung langkah TNI, yang sempat menurunkan spanduk HRS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak