SuaraJogja.id - Viral salah seorang siswa SD Muhammadiyah Karangkajen 4, Sewon, Bantul dinyatakan tewas setelah menyantap paket takjil dari orang tak dikenal. Paket tersebut diterima oleh ayahnya yang berprofesi sebagai ojek saat mengantarkan pesanan untuk pelanggannya.
Kabar miris tersebut pertama kali dibagikan oleh akun Fahmi Ansy di grup Facebook Info Cegatan Jogja. Ia mengabarkan apabila anak tetangga di desanya tewasnya setelah menyantap paket takjil berupa sate dan bumbu.
Kapolsek Sewon, AKP Suyanto saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurut pernyataan Suyanto saat berbincang dengan ayah korban, disampaikan bahwa kronologi berawal dari saat sang ayah melaksanakan salat di sebuah masjid dekat area Stadion Mandala Krida pukul 15:30 WIB. Setelah salat, Badiman (36) didatangi oleh seorang perempuan yang meminta tolong untuk diantarkan paket takjil.
"Ada dua bungkus makanan, satu yang belakangan diketahui sate dan lontong. Kemudian yang satu adalah kotak berisi snack," ujar Suyanto saat dihubungi SuaraJogja.id Senin (26/4/2021).
Baca Juga:Awak KRI Nanggala-402 Dinyatakan Gugur, Keluarga Gunadi di Bantul Ikhlas
Tanpa menggunakan aplikasi ojek online, Badiman diberikan alamat pengantaran di daerah Kasihan, Bantul dan nomor telepon orang yang dituju. Kendati yang meminta tolong pada Badiman adalah seorang wanita namun jika ditanya paket tersebut diminta disampaikan dari Hamid warga Pakualaman.
Badiman lantas mengambil tawaran tersebut. Badiman juga tidak bertanya lebih lanjut terkait siapa pengirimnya dan lain sebagainya. Ia hanya sempat meminta bayaran Rp25.000 dengan jarak tempuh tersebut.
Namun, wanita yang menyewa jasanya itu memberikan uang Rp30.000. Dimana sisa kembalian uang tersebut diberikan kepada Badiman seluruhnya. Suyanto menyampaikan bahwa pembayaran berjalan dengan normal. Badiman sampai di lokasi pengantaran sekitar pukul 16:00 WIB.
Setelah ditelpon, rupanya pemilik rumah sedang berada di luar kota. Sementara yang ada di rumah adalah istrinya. Dikarenakan tidak ada pesan dan tidak mengenal Hamid, paket tersebut tidak diterima. Istri pemilik rumah mengatakan agar paket takjil tersebut diberikan kepada pengemudi ojek yang mengantarnya.
"Dibawa pulang, mubadzir. Karena ini kan pas mau buka puasa," imbuhnya.
Baca Juga:Potensi Bencana masih Mengancam di Bantul, Bupati: Relawan Harus Bersatu
Karena merasa sudah melaksanakan tugasnya, Badiman lantas membawa pulang makanan tersebut agar tidak mubazir. Mengingat saat itu sudah mendekati waktu berbuka puasa. Di rumah Badiman ada empat orang anggota keluarga, yakni dia, istrinya dan dua orang anak.
Badiman dan satu orang anaknya sempat makan masing-masing dua tusuk sate tanpa bumbu dan merasa baik-baik saja. Sementara istri dan anaknya yang kedua memakan makanan itu dengan bumbu, yang lantas mengaku terasa pahit dan langsung pergi ke luar untuk memuntahkan isinya. Setelah muntah, korban kemudian terjatuh tak sadarkan diri.
Istri dan anak kedua lantas dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Sayang, nasib anak kedua yang masih duduk di bangku SD tersebut sudah tidak terselamatkan. Sementara nyawa ibunya masih tertolong dan bisa dibawa kembali ke rumah.
"Saat itu juga kami langsung bergerak, untuk mengecek di TKP, mengecek keadaan, itu udah olah TKP," jelasnya.
Suyanto menyampaikan, dari peristiwa tersebut pihaknya langsung melakukan penyelidikan. Olah TKP juga sudah dilakukan bersama dengan tim inavis dan Polres Bantul. Terkait kondisi korban yang meninggal setelah mengkonsumsi lontong dan bumbunya belum bisa dikatakan secara pasti sebagai keracunan makanan.
Baik dokter, rumah sakit, maupun pihaknya berhati-hati dalam mengambil spekulasi. Terakhir, Suyanto menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dalam menerima barang dari orang asing. Khusus kepada penyedia jasa ojek online, Suyanto meminta agar bisa melakukan cek dan kroscek jika pengirim tidak dikenal.