Warga Positif Covid-19 dari Klaster Takziah di Gunungkidul Bertambah 20 Orang

Pasien klaster takziah di Gunungkidul terus bertambah.

Galih Priatmojo
Minggu, 13 Juni 2021 | 18:18 WIB
Warga Positif Covid-19 dari Klaster Takziah di Gunungkidul Bertambah 20 Orang
Ilustrasi COVID-19 (Unsplash/Martin Sanchez)

SuaraJogja.id - Klaster takziah atau tahlilan di Kalurahan Dengok Kapanewonan Playen Gunungkidul terus bertambah. Sabtu (12/6/2021) klaster takziah di Dengok bertambah 20 orang dan hari Minggu (13/6/2021) ini jumlahnya pasien positif Covid-19 di Kapanewonan Playen juga bertambah 10 orang. 

Kepala dinas kesehatan Gunungkidul Dewi Irawati menuturkan sampai saat ini jumlah pasien positif covid-19 di wilayah kabupaten Gunungkidul mencapai 3623 orang di mana 2.924 di antaranya setelah dinyatakan sembuh. Warga yang positif covid-19 dan masih dirawat adalah sebanyak 528 orang.

"Sisanya isolasi mandiri dan 171 orang lainnya meninggal dunia," terangnya, Minggu (13/6/2021).

Untuk penambahan klaster baru ia menandaskan belum ada namun jumlah penambahan pasien positif covid-19 di klaster sebelumnya masih mereka data. Namun penambahan pasien positif 19 dalam dua hari terakhir kontribusi terbanyak adalah berasal dari klaster takziah atau tahlilan di Dengok.

Baca Juga:Top 5 SuaraJogja: Penjual Cilok Cantik Gunungkidul Tak Pamit Tinggalkan Suami

Dewi mengakui kegiatan sosial memang menjadi salah satu pemicu drastisnya penambahan covid-19 di wilayah kabupaten Gunungkidul. Masyarakat mulai abai dengan penerapan protokol kesehatan di kegiatan sosial tersebut. Pada acara resmi ketika tamu undangan maka protokol kesehatan memang terlihat diterapkan.

"Namun di belakang yaitu di bagian masak memasak, protokol kesehatan sulit diterapkan," paparnya.

Oleh karenanya pihaknya sangat mendukung rencana Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul yang ingin melarang kegiatan sosial selama pandemi covid-19 belum kondusif. Hal tersebut sudah terbukti ketika pemerintah pernah mengeluarkan larangan serupa beberapa waktu yang lalu.

Saat itu selain memberikan larangan penyelenggaraan hajatan pemerintah juga sempat menutup objek wisata di wilayah kabupaten Gunungkidul. Dan hasilnya memang cukup bagus di mana penyebaran covid-19 dapat dikendalikan.

"Mungkin kebijakan itu bisa diterapkan kembali," tambahnya.

Baca Juga:Wawancara Bupati Gunungkidul Sunaryanta: Fokus UMKM dan Pariwisata

Panewu Playen, Setyawan mengungkapkan pihaknya masih harap-harap cemas menunggu hasil dari tes PCR saat tracung oleh petugas terhadap kontak erat dengan pasien positif sebelumnya. Karena belum semua hasil tracing sudah selesai diuji laboratorium.

"Kita masih berharap mudah-mudahan hasilnya negatif," ujarnya.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini