SuaraJogja.id - Sejumlah pedagang di Pasar Argosari Wonosari mengeluhkan sepinya pengunjung sejak pemberlakuan PPKM Darurat tanggal 3 Juli lalu. Transaksi pun mengalami penurunan yang cukup drastis. Sejumlah pedagang pun memilih menutup lapak usahanya demi menghindari kerugian.
Kunto, salah satu pedagang di Pasar Argosari mengeluhkan kondisi pasar yang kian tidak menentu. Sejak Covid-19 melanda, penjualan berbagai kebutuhan pokok di tempatnya sudah mulai menurun. Kondisi ini diperparah dengan pemberlakuan PPKM Darurat di mana pergerakan warga dibatasi.
"Sepi, turunnya 70 persen lebih. Teman-teman saya banyak yang memilih tutup. Kiri saya tutup, belakang saya juga tutup. Pusing, Mas," keluhnya, Rabu (7/7/2021).
Ia kini hanya mengandalkan langganannya yang sebagian merupakan pedagang kelontong rumahan. Langganannya juga mengeluhkan hal yang sama karena banyak warung makan yang tutup sehingga penjualannya menurun.
Baca Juga:Wagub DKI: Warga yang Disiplin Protokol Kesehatan Adalah Pahlawan
Parman, pedagang yang lainpun merasakan hal serupa. Ia memilih untuk tetap buka meskipun pembeli sangat sepi. Ia tidak ingin mengecewakan pelanggannya yang sudah jauh-jauh datang ke Pasar terbesar ini.
"Daripada di rumah tidak ngapa-ngapain. Di sini sepi ya sabar aja wong yang merasakan tidak hanya saya sendiri," ujarnya.
Kepala Administrasi Pasar Kemantren Wonosari, Sularno mengakui banyak pedagang yang memilih menutup lapak mereka. Dari pantauannya, setidaknya 30 persen pedagang di Pasar Argosari menutup usahanya sejak hari pertama PPKM Darurat.
"Kebanyakan pedagang kelontong, pakaian, serta toko emas. Yang buka ya pedagang bahan pokok, ada beberapa pedagang pakaian," katanya.
Dampak lebih signifikan terjadi pada tingkat kunjungan pasar. Menurutnya, pengunjung pasar turun hingga 50 persen dibanding saat sebelum PPKM Darurat resmi diberlakukan. Terutama yang di pukul 03.00-05.00 WIB. Di hari biasa, jumlah pengunjungnya penuh, tapi sekarang hanya tinggal 60 persennya.
Baca Juga:Polda Bali Ancam Tutup Akun Medsos Posting Info Buruk PPKM Darurat
Sularno menilai, penurunan tersebut menandakan masyarakat juga memahami aturan PPKM Darurat ini. Pada sisi lain, ia merasa dimudahkan dalam hal pengawasan dengan adanya penurunan itu. Menurutnya, saat ini kawasan yang lebih banyak dikunjungi adalah lantai 2.
"Area ini menyediakan kebutuhan pokok sehari-hari, namun itu juga tidak seramai biasanya,"tambahnya.
Kontributor : Julianto