SuaraJogja.id - Pemkab Sleman tengah menyiapkan skenario uji coba pembukaan tempat wisata di Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo mengatakan, selama ini destinasi wisata di Sleman ditutup lantaran untuk menghindari kerumunan dan pembatasan mobilitas masyarakat. Akibatnya, banyak pelaku wisata yang selama ini pendapatannya bergantung pada sektor tersebut, tidak mendapatkan pemasukan.
"Dampaknya, para pelaku wisata ini banyak berkeluh kesah ke kami dan meminta adanya kebijakan yang bisa membantu mereka," ungkap Kustini, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (26/8/2021).
Meskipun PPKM di Kabupaten Sleman masih ditetapkan berada di level 4, Pemkab Sleman berupaya serius mengakomodasi aspirasi pelaku wisata. Salah satunya dengan membuat skenario uji coba pembukaan destinasi wisata di Sleman ini.
Baca Juga:Pemkab Sleman Putuskan Pemilihan Lurah Digelar Akhir Oktober
Uji coba pembukaan pariwisata merupakan hal penting yang harus menjadi pioritas utama, imbuh dia. Pasalnya, sektor pariwisata di Sleman selama ini banyak menyumbang pendapatan daerah terbesar.
Selain itu, dari setiap destinasi wisata mampu menyerap ribuan tenaga kerja dan menjadi mata pencaharian bagi warga masyarakat Sleman.
"Apalagi jika dikaitkan dengan produk pertanian, selama pariwisata ditutup penjualan produk pertanian juga menurun. Jika pariwisata buka, hasil penjualan produk pertanian ini bisa meningkat. Ini yang juga jadi pertimbangan kami," demikian dipaparkan Kustini.
Menurut Kustini, seluruh tempat wisata baik yang dikelola swasta maupun masyarakat akan melalui tahapan verifikasi terlebih dahulu. Verifikasi yang dimaksud tentunya berkaitan dengan kesiapan protokol kesehatan (prokes) yang disiapkan di masing-masing tempat.
"Hampir semua tempat wisata di Sleman sudah mengantongi CHSE dari Kemenparekraf. Tinggal direaktuvasi lagi dan kita pastikan kesiapan prokesnya," ujarnya.
Baca Juga:Kebut Vaksinasi, Pemkab Sleman Ancang-ancang Buka Sekolah Tatap Muka Bulan Januari
Selain prokes, kesiapan lain yang menjadi pertimbangan skenario ini adalah capaian vaksin pelaku wisata yang sudah mencapai 80%. Dan di masing-masing destinasi wisata sudah memiliki tim gugus tugas Covid-19 yang akan memantau prokes selama kegiatan dan pelayanan pariwisata.
"Karena vaksin terus dipercepat, harapannya jika pelaku wisata sudah 100 persen dosis pertama vaksin, wisata sudah diperbolehkan untuk buka," pungkasnya.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono menuturkan, senjata untuk melakukan uji coba ini ada dua, yakni protokol kesehatan dan vaksin. Dengan konsep wisata Sleman yang berada di ruang terbuka diyakini relatif lebih aman.
"Tentunya kami akan pastikan prokesnya ketat dan semua telah tervaksin. Kalau kriteria ini bisa terpenuhi, kami yakin Sleman akan mendapatkan izin untuk uji coba pembukaan," ujarnya.
Kontributor : Uli Febriarni