Berikut Daftar Destinasi Wisata yang Akan Diuji Coba Buka di Sleman

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sleman Eka Priastana mengungkapkan, sedikitnya ada 25 destinasi wisata yang akan diuji coba buka di Sleman.

Eleonora PEW
Rabu, 08 September 2021 | 09:58 WIB
Berikut Daftar Destinasi Wisata yang Akan Diuji Coba Buka di Sleman
Kepala Pemasaran Dinas Pariwisata Sleman Eka Priastana dijumpai di kompleks Setda Sleman, Selasa (7/9/2021). - (Kontributor SuaraJogja.id/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 bagi Daerah Istimewa Yogyakarta sejak Senin (6/9/2021) petang, mendorong Pemkab Sleman mulai mengambil langkah di bidang seni dan pariwisata.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Sleman Eka Priastana mengungkapkan, sedikitnya ada 25 destinasi wisata yang akan diuji coba buka di Sleman, pascapenurunan level PPKM menjadi Level 3.

Eka menjelaskan, bila mengikuti instruksi dari Mendagri, daerah yang berada di level 3 maupun 4 masih belum bisa dibuka. Namun, Dispar Sleman mempertimbangkan ada banyaknya tenaga kerja terdampak di sektor pariwisata dan lambatnya pergerakan indsutri pariwisata di Sleman.

"Maka beberapa hal sudah kami siapkan. Uji coba buka destinasi akan kami lakukan, meskipun tak semua kami buka," kata dia, Selasa (7/9/2021).

Baca Juga:Anies Bersiap Buka Lagi Tempat Wisata Setelah PPKM Jakarta Turun Level 3

Pihaknya sudah mengajukan uji coba buka 25 destinasi di masa PPKM Level 3 tersebut, ke Kemenkomarives. Sebanyak 25 destinasi tadi, sudah mendapatkan QR Code dari Kemenkes.

"Rencana uji coba kami ajukan ke Kemenko Marives agar diupayakan secepatnya. Lebih cepat lebih baik," ujarnya.

Dari 25 destinasi di Sleman itu, beberapa di antaranya yaitu destinasi di bawah kelola PT TWC yaitu Candi Prambanan dan Keraton Ratu Baka. Selanjutnya Candi Sambisari, Candi Ijo, Candi Kalasan, Candi Banyunibo, Candi Barong, Candisari, Candi Gebang.

"Kemudian Tlogoputri, Gardu Pandang MGM, Monumen Jogja Kembali, Museum Ulen Sentalu, Jogja Bay, Jogja Exotarium, Agrowisata Bhumi Merapi, Merapi Park, Museum Pendidikan Indonesia, Studio Alam Gamplong dan Tebing Breksi," sebut Eka.

Destinasi-destinasi yang diajukan untuk diuji coba buka itu, merupakan destinasi yang sudah mendapatkan rekomendasi dari Satgas Covid-19 Kabupaten atau sertifikat CHSE dari Kemenparekraf.

Baca Juga:Pemerintah Izinkan Buka 20 Wisata di Wilayah PPKM Level 3, Pemkot Jogja Ajukan Lokasi Ini

Syarat lainnya, pengelola destinasi yang bersangkutan telah tervaksin minimal 80% , destinasi tersebut juga memiliki Satgas Covid-19.

Untuk destinasi yang dikelola masyarakat masih banyak yang belum siap diajukan untuk uji coba buka, dikarenakan pihak pengelola destinasi yang bersangkutan tak bisa memastikan daftar pengelola yang sudah divaksin.

"Ketika mereka ditanya berapa yang sudah vaksin dan vaksin di mana, pengelola tak bisa memberikan jawaban yang valid," urainya.

Ia menerangkan, sejumlah hal yang disiapkan Pemkab sebelum destinasi dibuka antara lain percepatan vaksinasi untuk pelaku pariwisata.

Pada September 2021 ini saja, ada 6.450 pelaku pariwisata yang akan divaksin. Vaksinasi bagi pengelola pariwisata itu dibagi ke delapan titik lokasi, agar protokol kesehatan bisa diterapkan maksimal. Titik-titik itu antara lain parkir Sendratari Ramayana, Tebing Breksi, Obelix Hills, Jogja Bay, dan empat destinasi lain.

Selain 25 destinasi yang akan diuji coba operasionalnya, Dispar Sleman juga sedang mendampingi destinasi wisata agar mendapatkan QR Code dari Kementerian Kesehatan.

Eko menyebutkan, saat ini ada total sekitar 94% pelaku pariwisata di Sleman sudah tervaksin. Sementara ada 57 destinasi berbasis masyarakat, sembilan museum dan sejumlah destinasi lain buatan manusia (Jogja Bay, Sindu Kusuma Edupark, dan lainnya).

Sementara itu Kepala Bidang Kesenian Dinas Kebudayaan Sleman Siswanto menyatakan, paska Sleman turun level PPKM menjadi level 3, pihaknya telah menyiapkan sejumlah pergelaran dan kegiatan lain.

Kendati demikian, ada syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam pelaksanaannya. Mulai dari, pelaku seni yang akan tampil harus divaksin minimal vaksin dosis pertama, tak ada penonton dan pertunjukkan disiarkan secara virtual.

"Semua kegiatan kami koordinasikan pula bersama Satgas Covid-19," terangnya.

Demi percepatan kekebalan komunal dan seni serta kebudayaan bisa segera aktif kembali, Dinas Kebudayaan Sleman juga memfasilitasi vaksinasi bagi pelaku seni dan budaya.

"Pada September ini kami akan memvaksinasi 1.000 pelaku seni dan budaya," ucapnya.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak