SuaraJogja.id - Dalang Ki Bayu Sidok Supriyadi atau Ki Bayu Sugati meninggal dunia pada Senin (27/9/2021) dini hari di RSUP dr Sardjito. Ki Bayu meninggal di usia 54 tahun setelah berjuang melawan kanker usus yang dideritanya sejak beberapa waktu terakhir.
Jenazah Ki Bayu sempat disemayamkan semalam di kediamannya Pajangan, Pandowoharjo, Sleman. Pemakanan sendiri baru dilaksanakan siang ini sekitar pukul 11.00 WIB bertempat di Makam Agung Kastubo Mulyo, Pajangan.
Terlihat ratusan orang datang melayat untuk mengiringi pemberangkatan jenazah Ki Bayu ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Komedian yang sekaligus merupakan kakak sepupu dari Ki Bayu, Bambang Rabies mengungkapkan bahwa sosok almarhum memang gemar bersosialisasi sejak kecil. Hal itu juga tetap ditunjukkan dalang kondang itu ketika kondisinya tidak lagi fit dalam beberapa waktu terakhir.
Baca Juga:Dalang Ki Bayu Sugati Meninggal Dunia di RS Sardjito
"Ya kalau, Bayu itu orangnya santai dan suka bersosialisasi. Dia senang kalau ketemu dengan masyarakat, semua pokoknya dirangkul tidak ada pilih-pilih," kata Bambang kepada awak media, Selasa (28/9/2021).
Ia menceritakan bahwa Ki Bayu terlebih dulu ikut terlibat dalam dunia ketoprak. Sebelum akhirnya memutuskan untuk terjun juga merambah dunia dalang.
Kendati sudah menjadi dalang, kata Bambang, Ki Bayu tetap tidak lantas meninggalkan dunia ketopraknya begitu saja. Ketoprak pun tetap dimainkan Bayu dalam perjalanannya.
"Jadi kalau dulu itu waktu main ketoprak dia (Ki Bayu) itu main sebagai lakonnya, lalu saya yang lawakannya," ujarnya.
Diketahui bahwa umur Bayu dan Bambang tidak terlampau cukup jauh. Mereka juga mempunyai jiwa kesenian yang sangat kental.
Baca Juga:Sinopsis Ikatan Cinta 8 September 2021: Keluarga Rendy jadi Dalang Teror ke Aldebaran?
Terlebih keduanya, Bambang dan Bayu berasal dari trah Paguyuban Seni (PS) Bayu. Trah itu dirintis oleh seniman kembar yang terkenal di Yogyakarta yakni Ki Sugito dan Ki Sugati atau sangat dikenal dengan julukan Gito Gati.
"Jadi kalau Bayu itu anaknya mbah Gati kalau aku anaknya mbah Gito," imbuhnya.
Menurut Bambang, sepupunya Ki Bayu adalah seorang seniman yang sangat berbakat. Sebab tidak hanya fokus untuk mendalang atau menjadi dalang saja, tetapi Ki Bayu juga terlibat dalam pementasan ketoprak dan sebagainya.
"Bayu cilikane (sewaktu kecil) di SD sudah mulai dagel tapi hanya tingkatan lokal misal perpisahan sekolah dan lain-lain. Ya awal mulanya dari situ terus berkembang sampai sekarang," ungkapnya.
Ki Bayu juga merupakan sosok yang selalu berkomitmen untuk melakukan pementasan baik wayang atau ketoprak. Ia tetap akan mengusahakan bisa terlibat dalam setiap pementasan jika diminta.
"Jadi kalau ada yang minta ketoprak dia (Ki Bayu) itu pasti mau. Lalu kalau ada yang mengundang wayangan di hari yang sama dia tetap akan mendahulukan yang sudah janjian sebelumnya. Pokoke endi sing ndisik (mana yang lebih dulu)," tandasnya.
Bambang menuturkan Ki Bayu meninggalkan satu orang anaknya. Bahkan saat ini anaknya itu telah beberapa kali membantu bapaknya dalam urusan mendalang di saat Ki Bayu keluar masuk rumah sakit.
"Bayu anaknya satu. Dia juga sudah sering menggantikan Bayu mendalang ketika kondisinya sedang tidak memungkinkan," tuturnya.