Jejak Tragedi 65 di Lubang Buaya Kentungan, Brigjen Katamso Dipukul Lalu Dihujani Batu

Lubang Buaya di Kentungan menjadi tempat Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono dibuang saat tragedi 65 meletus.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 29 September 2021 | 13:20 WIB
Jejak Tragedi 65 di Lubang Buaya Kentungan, Brigjen Katamso Dipukul Lalu Dihujani Batu
Museum Monumen Pahlawan Pancasila di Kentungan, Sleman. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

"Baru setelah itu mereka diberangkatkan ke Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara. Jenazah keduanya dimakamkan pada 22 Oktober 1965 silam," terangnya.

Museum Monumen Pahlawan Pancasila di Kentungan, Sleman. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Museum Monumen Pahlawan Pancasila di Kentungan, Sleman. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Dari peristiwa tersebut, lantas dibangunlah museum untuk mengenang jasa-jasa kedua pahlawan tersebut pada 1988 yang kemudian diresmikan pada 1 Oktober 1991 oleh KGPAA Paku Alam VIII.

Diungkapkan Malis di dalam kompleks museum itu juga terdapat berbagai barang peninggalan dari peristiwa tersebut. Mulai dari alat-alat yang digunakan untuk menyiksa kedua pahlawan itu dari batu hingga mortir.

Lalu ada pula baju dan atribut yang dikenakan Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono saat itu. Semua itu, kata Malis, asli sejak dulu hingga kini masih tersimpan rapi di dalam lemari kaca.

Baca Juga:Tabrak Pikap, Pemotor di Underpass Kentungan Tewas Terlindas Truk Tronton

Tetapi untuk kendaraan atau mobil-mobil yang juga dipajang di dalam kompleks musem tersebut, ujar Malis, hanya replika saja. Tetapi jika menurut informasi memang bentuk kendaraan yang digunakan kala itu juga sudah menyerupai replikanya.

Sebelum memasuki ke dalam joglo tempat lubang buaya tersebut berada. Sudah terlihat dua patung dua pahlawan itu yang berdiri tegak di sudut depan kanan dan kiri bangunan joglo itu.

Museum Monumen Pahlawan Pancasila di Kentungan, Sleman. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]
Museum Monumen Pahlawan Pancasila di Kentungan, Sleman. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Ketika memasuki joglo tempat lubang buaya itu berada terlihat saat ini sudah diberi pembatas sejumlah pilar berantai besi yang mengelilinginya. Terdapat pula papan di bawah lambang Garuda yang bertuliskan 'Lubang Tempat Diketemukan Kedua Pahlawan Revolusi'.

Memang benar, ternyata setelah dilihat secara langsung ukuran lubang itu tidaklah besar. Hanya sekitar 1,8 x 1,5 meter dengan kedalaman 70 centimeter.

Diketahui bahwa Danrem dan Kasrem 072/Pamungkas Yogyakarta Kolonel Katamso Darmokusumo dan Letkol Sugiyono yang gugur dalam tragedi '65 tersebut kemudian dinaikkan pangkatnya setingkat secara anumerta.

Baca Juga:Prihatin pada Kondisi Underpass Kentungan, Anggota JCW Mandi Kembang di Jalan

Atas jasa-jasanya, dua sosok perwira militer tersebut lantas dianugerahi oleh pemerintah Indonesia sebagai Pahlawan Revolusi. Sesuai dengan Surat Keputusan Presiden RI Nomor 118/Koti/Tahun 1965 tertanggal 19 Oktober 1965.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak