Fakultas Filsafat UGM Gelar Kuliah Tatap Muka Mulai Semester Depan

Fakultas Filsafat UGM segera menggelar kuliah tatap muka

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 09 Oktober 2021 | 10:47 WIB
Fakultas Filsafat UGM Gelar Kuliah Tatap Muka Mulai Semester Depan
Siti Murtiningsih, Dekan Fakultas Filsafat UGM Periode 2021-2026. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Dekan Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) periode 2021-2026 Siti Murtiningsih menyatakan bahwa pelaksanaan kuliah tatap muka di Fakultas Filsafat baru akan digelar pada semester depan. Sembari menunggu, pihaknya akan terus mempersiapkan sejumlah fasilitas pendukung yang dibutuhkan.

"Itu (kuliah tatap muka) juga sudah kita putuskan sejak awal semester bahwa kita sepenuhnya sampai akhir semester itu daring. Baru semester depan kita setengah luring dan daring," ujar Siti Murtiningsih saat ditemui di Fakultas Filsafat, Jumat (8/10/2021).

Perempuan yang akrab disapa Murti itu menyampaikan bahwa dalam semester ini Fakultas Filsafat UGM masih melakukan kuliah secara daring. Walaupun kampus tetap buka dan melayani mahasiswa dengan keperluan tertentu. 

Mengingat fasilitas seperti perpustakaan pun telah dibuka kembali sejak beberapa waktu ini. Sehingga hal itu bisa dimanfaatkan sejumlah mahasiswa.

Baca Juga:Universitas di DIY Bersiap Gelar Kuliah Tatap Muka, Dosen dan Tendik Lansia Tak Boleh PTM

"Semester ini kita masih syarat dan ketentuan berlaku, artinya adalah bagi mahasiswa-mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir, mahasiswa yang sedang skripsi, membutuhkan perpustakaan kita buka memang dari kemarin. Hanya memang kalau untuk pembelajaran kita masih daring," ungkapnya.

Murti menyebut ketentuan itu diterapkan mengingat semester ini yang hanya tinggal beberapa bulan lagi. Ia yakin bahwa mahasiswa Fakultas Filsafat masih sangat memungkinkan untuk tetap kuliah daring hingga semester ini selesai.

"Karena memang akhir semester kan tinggal beberapa bulan. Ini sudah UTS sehingga saya kira bagi ilmu filsafat sangat memungkinkan kalau kita selesaikan sampai akhir untuk menggunakan platform daring," tuturnya. 

Untuk kuliah tatap muka semester depan, Murti menuturkan dimungkinkan masih akan menggunakan skenario 50 persen daring dan 50 persen luring. Namun memang rencana itu belum sepenuhnya ditetapkan.

"Masih belum final masih on going kita diskusikan, tapi yang jelas nanti ada berapa persen untuk berapa mata kuliah yang bisa kita usahakan luring dan itu nanti bergantian beberapa mata kuliah untuk bisa luring dan kita sedang kita persiapkan semua," ujarnya. 

Baca Juga:DIY Bersiap Gelar Kuliah Tatap Muka, Pemda Minta Tambahan Vaksin ke Pemerintah Pusat

Dijelaskan Murti saat ini Fakultas Filsafat terus menyiapkan segala sarana dan prasarana untuk mendukung kuliah tatap muka di semester depan. Terlebih dari segi teknologi yang harus terus dilengkapi.

"Semester lalu juga sudah disiapkan, termasuk sarana dan prasarana karena kita masuk era dimana teknologi dan kesiapan kita itu harus bisa berjalan seiring begitu. Sudah kita siapkan terkait teknologi, sistem dan sebagainya hingga prokesnya," terangnya.

Sebelumnya diberitakan Pemda DIY mempersilahkan perguruan tinggi (PT) untuk kembali menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Meski selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 masih terbatas hingga 18 Oktober 2021, kampus-kampus di DIY diperbolehkan untuk kembali dibuka.

Kampus-kampus di DIY dinilai lebih siap dalam menggelar PTM dibandingkan sekolah. Karenanya diharapkan pembukaan kampus tidak akan menimbulkan klaster penularan COVID-19.

"Prinsipnya kita lihat evaluasi perguruan tinggi semuanya sudah siap untuk melaksanakan. Apalagi mereka kan mahasiswa ya, mereka tingkat kesiapannya lebih bagus dibanding sekokah-sekolah SD atau PAUD," ujar Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (07/10/2021).

Meski diizinkan, menurut Aji, semua tenaga pendidik dan kependidikan harus sudah mendapatkan vaksinasi, minimal dosis pertama. Selain itu sekitar 80 persen mahasiswa pun harus sudah diimunisasi.

Kebijakan serupa juga diberlakukan bagi mahasiswa dari luar daerah. Bila mereka belum mendapatkan vaksinasi, maka kampus dan pemkab/pemkot diminta memfasilitasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini