SuaraJogja.id - Contoh kalimat efektif. Menggunakan kalimat efektif sangat dianjurkan ketika seseorang sedang menulis, sehingga pembaca menjadi mudah memahami maksud dari kalimat itu.
Seringkali kita menjumpai sejumlah tulisan yang bertele-tele. Pada akhirnya kita sulit memahami maksud dari kalimat itu saat sedang membacanya. Sebelum mengetahui contoh kalimat efektif itu seperti apa, terlebih dahulu kita memahami apa itu kalimat efektif.
Kalimat efektif merupakan kalimat yang susunannya mudah dipahami orang lain. Selain itu makna dari kalimat itu bisa tersampaikan dengan tepat kepada pembaca atau pendengar. Kalimat yang dimaksud bisa berbentuk lisan maupun tulisan.
Kalimat bisa dikatakan efektif jika gagasan yang didalamnya dapat diterima oleh pembaca maupun pendengar dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. Selain itu kalimat efektif tidak mengandung maksud lain atau menyimpang.
Baca Juga:Tulisan di Baju Pemotor Ini Curi Fokus, Warganet Kompak Setuju: Sama Pak!
Berikut ciri-ciri kalimat efektif beserta contohnya, yakni:
1. Ada unsur Subjek dan Predikat
Struktur kalimat efektif harus memuat unsur kalimat, minimal subjek dan predikat. Contohnya: "Rangga belajar di kamar".
Subjek dari kalimat itu adalah Rangga. Dan predikatnya adalah belajar.
2. Hemat Kata
Dalam penyusunan kalimat efektif, penggunaan kata, frasa atau bentuk lain yang tidak perlu harus dihilangkan.
Menghindari pengulangan subjek
Artinya, jika subjek dalam kalimat hanya satu, penyebutan tidak perlu diulang.
Baca Juga:Suporter Sepak Bola Bentuk Mosaik Tulisan Rasulullah, Benarkah?
Contoh kalimat tidak efektif: "Karena dia sakit, dia tidak masuk sekolah"
Contoh kalimat efektif: "Karena sakit, dia tidak masuk sekolah."
Menghindari sinonim kata
Artinya, ketika dalam satu kalimat ada dua kata yang mempunyai arti sama, gunakan salah satu saja.
Contoh kalimat tidak efektif: "Dia rajin berlatih agar supaya menang."
Contoh kalimat efektif: "Dia rajin berlatih agar menang."
Perhatikan bentuk kata jamak
Artinya, jika sebuah kata sudah mempunyai makna jamak, tidak perlu ditambahkan lagi.
Contoh kalimat tidak efektif: "Para hadirin dimohon berdiri."
Contoh kalimat efektif: "Hadirin dimohon berdiri."
3. Makna yang Tepat
Kalimat efektif itu hanya mempunyai satu makna, tidak menyimpang. Maka sangat perlu diperhatikan kata atau diksinya.
Contoh: "Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menerima hadiah."
Dari situ bisa dianalisa, terkenal di kalimat itu tertuju kepada siapa, mahasiswa atau perguruan tingginya? Agar efektif, kalimat itu bisa diubah menjadi demikian:
"Mahasiswa terkenal itu menerima hadiah"
"Mahasiswa dari perguruan tinggi terkenal itu menerima hadiah".
4. Bahasanya Logis
Kalimat efektif harus mempunyai bahasa yang logis. Ide pada kalimat efektif bisa diterima oleh akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh: "Waktu dan tempat kami persilahkan".
Kalimat itu menjadi tidak efektif karena maknanya tidak logis. Sebab apakah waktu dan tempat bisa dipersilahkan? Untuk menjadi efektif, kalimat itu bisa diubah menjadi:
"Untuk bapak/ibu kamu persilahkan."
5. Menggunakan Ejaan dan Kaidah Kebahasaan yang Baku
Penulisan kalimat efektif mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) atau Pedoman Umun Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Contoh: "Ibukku memperjuangkan karirnya dengan baik".
Jika mengacu pada KBBI, kata "karir" tidak baku, sehingga menjadi kalimat tidak efektif. Dalam KBBI yang benar adalah "karier".
Nah itu tadi beberapa contoh kalimat efektif yang harus kamu ketahui. Jika kamu menulis atau berbicara sebisa mungkin menggunakan kalimat efektif ya?
Kontributor : Muhammad Aris Munandar