Dipakai Main Saham Emas, Tabungan Rp1 M Milik Pedagang Pasar Playen Terancam Tak Bisa Cair

tabungan ratusan pedagang di Pasar Playen terancam tak bisa dicairkan

Galih Priatmojo
Selasa, 09 November 2021 | 15:51 WIB
Dipakai Main Saham Emas, Tabungan Rp1 M Milik Pedagang Pasar Playen Terancam Tak Bisa Cair
Pasar Playen, Gunungkidul. [Kontributor / Julianto]

SuaraJogja.id - Ratusan pedagang dan warga di Pasar Playen Kalurahan Ngawu Kapanewon Playen Gunungkidul resah, tabungan harian yang mereka titipkan ke salah satu pedagang tak bisa dicairkan. Konon uang tersebut digunakan oleh pedagang yang mengumpulkan tabungan tersebut untuk bermain saham tabungan emas.

Ngatemi (73) pedagang bumbu dapur di Pasar Playen mengatakan, sudah hampir dua bulan uang tabungan yang ia titipkan kepada pedagang yang setiap hari biasa mengumpulkan uang tersebut tak bisa dicairkan. Padahal seharusnya uang tabungan tersebut cair pada tanggal 5 Oktober 2021 yang lalu.

"Ndak tahu bisa cair apa ndak. Harusnya awal Oktober kemarin,"ujar dia, Selasa (9/11/2021).

Wanita yang telah berjualan selama 50 tahun tersebut mengaku setiap hari menitipkan uang sebesar Rp 100 ribu kepada SR, pedagang plastik di pasar tersebut. Sudah bertahun-tahun SR memang mengumpulkan uang tabungan harian.

Baca Juga:Gudang Robot di Playen Terbakar Habis

Jika dikumpulkan nilai tabungannya untuk periode kali ini mencapai Rp 15 juta. Namun selain dirinya, ada beberapa pedagang yang menitipkan uang kepada dirinya untuk ditabung masing-masing Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu. Total nilainya bisa mencapai Rp 80 jutaan.

"Dulunya itu lancar. Tetapi sekarang kok tidak bisa dicairkan,"keluhnya.

Dirinya tergiur untuk menabung karena hanya ikut-ikutan pedagang yang lain. Meski tidak mendapatkan bunga tetapi justru tabungannya dipotong, namun Ngatemi tetap saja menyisihkan uang dari dagangannya Rp 100 ribu setiap hari.

Ngatemi mengatakan selain dirinya ada ratusan pedagang lain yang juga menabung ke SR. Kini mereka menunggu pencairan dari SR yang mengumpulkan tabungannya. Ia bersama pedagang lain mengaku tidak mengetahui alasan tidak bisa dicairkan.

"Ndak tahu itu karena apa. Katanya karena bank online,"ujar dia.

Baca Juga:Pamit ke Ladang, Kakek 63 Tahun di Playen Ditemukan Meninggal Saat Disusul Istri

Petugas parkir yang enggan disebutkan namanya juga mengaku ikut tabungan harian dari pedagang yang bernama SR tersebut. Lelaki ini setiap hari menitipkan uang sebesar Rp 50 ribu kepada wanita tersebut. Namun ia mengaku baru 1 periode ini ikut serta tabungan harian tersebut.

Lelaki ini mengaku ikut tabungan hanya untuk bersosialisasi saja karena di pasar ini ada 2/3 pedagang yang ikut tabungan harian tersebut. Dan awalnya memang lancar karena setahu dirinya uang tersebut ditabung ke BUKP Playen.

"Ya saya tertarik wong tahu uangnya dititipkan di BUKP. Dan awalnya lancar,"terangnya.

Iapun tidak mengetahui bulan lalu uangnya sebesar Rp 7,5 juta tidak cair. Namun SR berjanji akan mencairkannya akhir bulan nanti. Jika tidak bisa dicairkan, maka ia masih ikut dengan sikap dari pedagang-pedagang yang lain nanti seperti apa.

Sementara itu SR (39) pedagang yang biasa mengumpulkan tabungan dari pedagang lain membenarkan jika dirinya belum bisa mencairkan uang simpanan yang ia kumpulkan. Sebab uang tersebut ia tanamkan untuk investasi saham Emas di yang berkantor di Casagrande.

"Saya gunakan untuk Saham emas. Nilainya sekitar Rp 1 miliar,"ujar dia.

SR mengaku ia menanamkan uang untuk saham emas tersebut tanpa batas waktu yang ditentukan. Ia mengaku sudah berusaha menagih uangnya ke kantor tersebut namun oleh perusahaan tersebut dijanjikan hingga bisa dicairkan ketika harga emasnya naik.

Perusahaan tempatnya investasi tersebut berjanji akan mencairkannya akhir bulan nanti. Dan ia juga percaya jika uangnya tersebut bisa kembali karena dirinya sudah bertemu dengan pimpinan perusahaan tersebut secara langsung."Pasti cair nanti. Wong itu legal, kantornya ada,"ujar dia.

Ia mengaku tidak mengetahui mengapa bersedia memindahkan uangnya di tabungan BUKP dan Bank Mandiri titipan pedagang lain untuk berinvestasi saham emas tersebut. Semua itu ia lakukan karena keponakannya ada yang bekerja di kantor tersebut.

SR mengungkapkan ia tertarik menginvestasikan uang tabungan pedagang ke saham emas tersebut karena waktu menginvestasikan uangnya sebesar Rp 350 juta, ia langsung mendapat bonus sebuah motor Yamaha N Max. Namun hanya motor saja karena BPKBnya belum diberikan.

"Saya dapat motor N Max langsung,"terangnya.

SR mengaku baru kali ini belum bisa mencairkan uang tabungan yang ia kumpulkan atau sejak ia tanamkan ke saham emas. Sebelumnya ia masukkan ke deposito di BUKP ataupun Bank Mandiri sehinggga bisa dicairkan setiap waktu.

SR mengatakan sudah 8 tahun ini mengumpulkan uang tabungan dari para pedagang dengan nilai minimal Rp 10.000 setiap hari. Namun kebanyakan pedagang menabung Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu setiap hari. Tetapi ada juga yang menabung hingga Rp 500 ribu perhari.

"Kalau jumlahnya ada 225 pedagang yang menitip uangnya ke saya,"ungkap dia.

Kapolsek Playen, AKP Hajar Wahyudi mengaku tidak mengetahui adanya uang tabungan pedagang pasar Playen yang tidak bisa diambil dan nilainya cukup besar. Sebab belum ada laporan yang masuk ke kantornya.

"Belum ada laporan ke kantor,"ujar dia.

Kepala Cabang Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta, Irfan Noor Riza mengungkapkan jika perusahaan yang berkantor di Casagrande tersebut adalah broker komoditas bukan saham. Kemungkinan salah satu komoditas yang diperdagangkan mereka saat ini adalah emas. 

"Tapi, setau sy istilah nabung emas itu adanya di pegadaian.  Jika kami diawasi oleh OJK. Sedangkan perusahaan itu harusnya diawasi oleh Bappebti,"terang dia.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak