Penerapan Sugeng Rawuh di Malioboro, Pemkot Jogja Akui Kurang Maksimal

Dibukanya wisata di Kota Jogja dua pekan terakhir meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan.

Eleonora PEW | Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 10 November 2021 | 16:35 WIB
Penerapan Sugeng Rawuh di Malioboro, Pemkot Jogja Akui Kurang Maksimal
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi ditemui wartawan di ruang kerjanya Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Selasa (5/10/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Penerapan website Sugeng Rawuh untuk mengingatkan warga masyarakat terhadap durasi kunjungan 2 jam ke Malioboro belum maksimal. Pemkot Yogyakarta mengaku menemukan permasalahan dan perlu mengevaluasi penerapannya ke depan.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengungkapkan, dibukanya wisata di Kota Jogja dua pekan terakhir meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan. Hingga Minggu (7/11/2021), sebanyak 983 bus masuk ke Kota Pelajar. Di samping itu Malioboro menjadi jujugan pengunjung baik dari Jogja hingga luar kota.

"Sabtu-Minggu kemarin (kedatangan wisatawan) jauh lebih tinggi. Kami coba terapkan Sugeng Rawuh, akhirnya banyak yang menjadi problem, terutama antrean yng panjang," kata Heroe kepada wartawan, Rabu (10/11/2021).

Heroe mengatakan, imbas antrean yang panjang, akhirnya wisatawan tak terbendung. Mereka tertahan dan malah menyebabkan kerumunan.

Baca Juga:Didukung Kemenparekraf, DIY Luncurkan Atraksi Budaya Bregada Rakyat Malioboro

Dengan demikian, pihaknya bersama UPT Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta menjadikan masalah yang muncul untuk dievaluasi kembali.

"Sebenarnya para pelaku perjalanan ini kan baru mengisi form saat akan masuk ke Malioboro. Memang seharusnya saat di dalam bus itu sudah mendaftar dan ketika sampai di Malioboro tinggal menunjukkan sudah terdaftar ke petugas yang ada, jadi lebih mudah," kata Heroe.

Heroe berujar bahwa nantinya akan dibuat sosialisasi kepada calon wisatawan yang datang ke Jogja untuk mengisi formulir yang ada di website Sugeng Rawuh sebelum tiba di Malioboro. Hal itu sebagai penanda bagi warga bahwa pihaknya hanya bisa berada di kawasan Malioboro selama 2 jam.

"Yang jelas kita buat agar tidak ada penumpukan, maka dari itu diharapkan besok bisa tertib lagi sedikitnya ada kemajuan. Agar mereka yang di Malioboro dapat dipantau dan diingatkan habis jam kunjungan 2 jam," ujar Heroe yang juga menjabat Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta.

Pemkot kembali mengingatkan bahwa penyebaran kasus baru Covid-19 sudah signifikan menurun. Namun begitu tak menutup kemungkinan bakal terjadi penularan masif jika masyarakat abai dan tidak mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga:Sekolah-Sekolah di Jogja Belum Dapat Sosialisasi Swab Antigen Acak

Di sisi lain, Heroe berharap wisatawan bisa memenuhi syarat dan menunda perjalanan jika daerah asalnya terjadi kasus penyebaran Covid-19 yang mulai meningkat.

"Kalau misal ada banyak daerah yang mungkin vaksinasi belum maksimal, prokesnya tidak disiplin kan jadi problem besar. Nanti banyak yang khawatir dengan itu dan bisa saja terjadi lonjakan kasus. Artinya di akhir tahun 2021 ini semua warga bisa menjaga dan disiplin terhadap protokol kesehatan," terang Heroe.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak