Hasil tes acak yang dilaksanakan 9-17 November 2021 lalu itu membuat penghentian sementara PTM terbatas di 15 SD, 1 SMP, dan 3 SMA selama kurang lebih 15 hari.
Ada pula kasus tes acak yang dilakukan di SMA/SMK sederajat di Kabupaten Sleman pada 24 November 2021 kemarin. Dari situ diketahui terdapat 19 siswa dan seorang guru yang terpapar Covid-19.
Dengan kondisi ini Pemda DIY mulai berpikir untuk melakukan pengentian kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) bagi sekolah-sekolah yang ada di wilayahnya.
Sekda DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan munculnya kasus-kasus baru COVID-19 di sekolah perlu dilakukan evaluasi. Fenomena tersebut muncul apakah dikarenakan kesalahan prosedur dalam penerapan aturan tes acak atau karena lengah dalam penerapan protokol kesehatan (prokes) di sekolah.
Bila sekolah sudah taat aturan namun masih saja kasus COVID-19 muncul, Pemda akan meminta PTM dihentikan sementara waktu untuk memutus mata rantai penularan.
Baca Juga:Tegakkan Perda Penanganan Gelandangan dan Pengemis, Satpol PP DIY Fokus Tindak Si Pemberi
"Karenanya kalau (kasus Covid-19) terus muncul, nanti semakin banyak anak-anak bisa positif. Kita harus hati-hati betul. Kalau dari evaluasi karena ada kesalahan prosedur atau lengah ya kita off-kan lagi (PTM). Itu sangat mungkin," ujarnya.
Aji menambahkan, evaluasi juga diperlukan saat siswa sudah pulang sekolah.Sebab dari kasus yang muncul, kebanyakan merupakan siswa SMA/SMK yang mobilitasnya cukup tinggi setelah keluar dari sekolah.
Karenanya satgas di sekolah dan kabupaten/kota diminta untuk berkoordinasi dengan orang tua murid untuk memantau pergerakan anaknya. Anak-anak harus dipastikan bisa segera pulang setelah selesai PTM di sekolah.