Bentuk paru-paru seperti runjung yang tinggi dengan ujung meruncing setinggi bahu. Sepasang paru-paru orang dewasa dapat menampung sekitar tiga liter udara.
Paru-paru dijalankan dengan kekuatan otot. Otot pernapasan utama adalah diafragma dan dibentuk otot tulang rusuk yang menggerakan rusuk ke atas dan ke luar. Diafragma berupa lembaran otot berbentuk seperti kubah yang berada di bawah paru-paru.
Ketika udara masuk ke dalam hidung, paru-paru mulai mengembang. Rusuk bergerak ke atas dan ke luar, diafragma bergerak turun ke bawah. Rongga dada menjadi memuai dan menarik udara ke dalam paru-paru.
Di sekitar paru-paru, terdapat bronkus atau batang tenggorokan yang bercabang menjadi pipa-pipa yang lebih keci. Itu disebut dengan bronkiol yang berakhir dalam kantung-kantung alveoli atau gelembung udara.
Baca Juga:Serangan Jantung, Pelatih Klub Liga Mesir Meninggal Dunia saat Rayakan Gol
Alveoli merupakan gerombolan bilik-bilik halus. Ada lebih dari 100 juta gelembung udara yang sangat kecil. Alveoli berperan memberi paru-paru permukaan yang sangat besar untuk memasukkan oksigen.
Di dalam alveoli, oksigen dari udara yang dihirup melewati dinding-dinding alveoli yang sangat tipis menuju pembuluh darah yang sama kecilnya di sisilain. Darah kemudian mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Pada saat yang sama, zat buangan yakni karbondioksida merembes melalui pembuluh darah dan masuk ke dalam alveoli. Ketika membuang napas, paru-paru menghembuskan karbondioksida.
Ketika beristirahat atau tidur, setiap nafas mengirimkan sekitar setengah liter udara ke dalam atau pun ke luar tubuh setiap menit sebanyak 15 hingga 20 kali.
Lalu, ketika aktivitas berat seperti berlari, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen. Manusia menarik napas lebih dalam dan lebih cepat sekitar tiga liter sebanyak 50 kali setiap menit.
Baca Juga:Syarat Donor Darah, Lihat Batasan Usia Hingga Kadar Haemoglobin
Demikian pembahasan fungsi paru-paru, yang dikutip dari buku Penyakit Paru-Paru dan Penapasan halaman 1-7, yang dikarang Frida N.