SuaraJogja.id - Para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) masih terus berjuang untuk kembali bangkit di tengah pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai. Terlebih dengan sektor pariwisata yang juga belum pulih sepenuhnya.
Seperti yang dilakukan oleh usaha keripik belut Citra Rasa yang beralamat di Klaci 2, Margoluwih, Sayegan, Sleman. UMKM yang bergerak di bidang makanan ringan khususnya untuk oleh-oleh itu sudah mulai kembali menggeliat dengan berbagai aturan pelonggaran aturan yang ada.
"Kalau sekarang dibilang omzet, kita baru merintis lagi yang sekian tahun ini masa pandemi duduk manis ya artinya penjualan bener-bener merosot 50% lebih. Ya kalau untuk sekarang mungkin 50 kilogram itu kita jual 2-3 hari," kata produsen keripik belut Citra Rasa, Wartiyem kepada awak media di tokonya, Selasa (11/1/2022).
Meskipun sempat terguncang akibat pandemi Covid-19, usaha keripik belut miliknya tidak lantas berhenti total. Warti, sapaan akrabnya, berujar, pemasaran melalui online juga terus dilakukan, termasuk dengan memanfaatkan para reseller.
Baca Juga:Targetkan Bantul Bersih 2025, Kalurahan Guwosari Dapat Bantuan Incinerator
Saat ini kondisi sudah mulai berangsur pulih sedikit demi sedikit. Hal itu juga berkat dari kerja sama yang telah Citra Rasa jalin dengan berbagai wisata kecil-kecilan yang ada di sekitar tempatnya berjualan.
"Kami kerja sama dengan wisata kecil-kecilan. Misal seperti kereta mini, bis yang ukuran sedang-sedang, lalu mungkin dengan travel-travel yang mengantar ibu-ibu PKK outbound, arisan itu bisa diampirkan ke toko. Saya tidak diam saja, nanti saya juga kasihkan fee untuk sopir dan kernet," ujarnya.
Fee yang diberikan kepada sopir dan kernet itu, kata Warti, tidak dibebankan kepada konsumen dengan menaikkan harga. Melainkan diambil dari keuntungan Citra Rasa sendiri.

Tidak hanya toko di rumah saja, Citra Rasa juga hadir di showroom di Pasar Kuliner Belut Goden. Ditambah pula dengan kerja sama dengan reseller di sejumlah toko oleh-oleh di Yogyakarta.
"Kalau penjualannya sendiri sekarang mungkin sudah sampai Jakarta, Bandung, dan Bali, ditambah juga ada beberapa reseller lainnya," ungkapnya.
Baca Juga:Inspiratif! Dua UMKM Ini Kampanyekan Usaha yang Ramah Lingkungan
Usaha yang dirintis sejak tahun 2001 itu bahkan berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan para pegawainya. Jika dulu saat dirintis hanya ada satu pegawai saja, kini sudah ada lima ibu-ibu yang diberdayakan mengelola produksi berbagai olahan untuk keripik itu.
- 1
- 2