Tema Cinta Dominasi Entri Kompetisi utama Festival Film Berlin

Festival Film Berlin sering kali menjadi festival film besar yang paling politis

Galih Priatmojo
Kamis, 20 Januari 2022 | 12:07 WIB
Tema Cinta Dominasi Entri Kompetisi utama Festival Film Berlin
Direktur artistik Carlo Chatrian (kanan), dan direktur pelaksana Mariette Rissenbeek, dari International Berlin Film Festival Berlinale berpose untuk fotografer selama acara media, sebelum presentasi program resmi untuk festival, di Berlin, Jerman, Rabu, 19 Januari 2022 .Markus Schreiber/Pool via REUTERS (ANTARA/REUTERS/POOL)

SuaraJogja.id - Tema "cinta" mendominasi entri film kompetisi utama di Festival Film Berlin tahun ini. Ini merupakan pergeseran yang cukup signifikan mengingat festival film ini biasanya dikenal dengan film bernuansa drama politik dan sejenisnya.

Dikutip dari Reuters, Kamis, Festival Film Berlin kali ini akan dihelat secara tatap muka, setelah sebelumnya hanya dihelat secara daring.

Adapun acaranya di tahun ini diharapkan oleh direktur artistik Carlo Chatrian akan memulihkan ikatan sosial yang telah melemah selama dua tahun lockdown dan isolasi karena dampak COVID-19.

"Belum pernah kami melihat dan menyambut begitu banyak kisah cinta seperti tahun ini: cinta yang gila, mustahil, tak terduga, dan memabukkan," kata Chatrian saat mengungkap jajaran kompetisi tahun ini.

Baca Juga:Ingin Jadi Film Maker? Gina S Noer Bilang Kamu Harus Punya Kemampuan Menulis yang Baik dan Benar

Sebanyak 18 film akan bersaing memperebutkan Golden Bear untuk film terbaik dalam kompetisi utama yang mencakup "Both Sides of the Blade" karya sutradara Prancis Claire Denis, yang menampilkan Juliette Binoche dalam cinta segitiga di masa pandemi.

"Menonton film di bioskop, mendengar suara napas, tawa, atau bisikan di sebelah Anda (bahkan dengan jarak sosial yang benar), berkontribusi sangat penting tidak hanya untuk kesenangan menonton tetapi juga untuk memperkuat fungsi sosial yang dimiliki bioskop, dan harus terus dimiliki," tambah Chatrian.

Didirikan pada tahun 1951 di sebuah kota yang terbagi yang berada di garis depan Perang Dingin, Berlinale sering kali menjadi festival film besar yang paling politis, dan edisi ke-72-nya, yang berlangsung dari 10-20 Februari, mempertahankan sebagian dari semangat itu.

Bahkan ketika Mahkamah Agung AS mengadili kasus-kasus yang dapat membatasi hak untuk aborsi, "Call Jane" karya Phyllis Nagy, yang dibintangi oleh Elizabeth Banks, Sigourney Weaver dan Kate Mara, berlatar tahun 1960-an pada saat aborsi ilegal di negara tersebut.

Francois Ozon dari Prancis kembali ke festival dengan "Peter von Kant", yang menceritakan kembali studi Rainer Werner Fassbinder tahun 1972 tentang cinta, kemarahan, dan posesif, sementara Isabelle Huppert, yang memenangkan penghargaan pencapaian seumur hidup tahun ini, membintangi "About Joan" karya Laurent Lariviere.

Baca Juga:Nightmare Alley: Sinopsis Film Bergenre Psychological Thriller, Jadwal Tayang hingga Daftar Artis Pemerannya

Penayangan perdana lainnya termasuk "Against the Ice" karya Peter Flinth dan "Dark Glasses" oleh Dario Argento, sutradara Italia yang terkenal karena film horor 1977 "Suspiria".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini