"Tetapi kalau secara acak kemudian rutin dilakukan tentunya ini perlu ahli epidemiologi yang bisa menghitung, berapa kali sekolah-sekolah itu dilakukan testing ya. Jangan menunggu ada yang positif baru ditracing tapi harus diacak kemudian itu akan mungkin mitigasinya akan lebih baik," tuturnya.
Ia menilai bahwa program tersebut diperlukan agar dunia pendidikan dapat berjalan lebih aman lagi. Namun tentu dengan tidak mengorban kesehatan dari anak-anak itu sendiri.
"Karena kita tidak mungkin juga pendidikan tidak jalan, kan seperti itu ya. Tetapi tetap suatu kebijakan harus ada konsekuensi-konsekuensi yang harus dipenuhi oleh pemerintah juga. Jangan sampai mengorbankan kesehatan anak-anak itu sendiri," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya lima organisasi profesi medis mendesak pemerintah untuk mengevaluasi proses pembelajaran tatap muka atau PTM 100 persen di sekolah karena kasus Covid-19 mulai melonjak akibat varian Omicron.
Baca Juga:Alert! 90 Persen Kasus Omicron di Indonesia Transmisi Lokal
Kelima organisasi tersebut yakni Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Indonesia Intensif Indonesia (PERDATIN), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular (PERKI), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Ketua PERKI Isman Firdaus menuturkan bahwa anak-anak berpotensi mengalami komplikasi berat jika terpapar Covid-19 varian Omicron.
"Yaitu multisystem inflammatory syndrome in children associated with COVID-19 (MIS-C) dan komplikasi long COVID-19 lainnya sebagaimana dewasa yang akan berdampak pada kinerja dan kesehatan organ tubuh lainnya," jelas Isman.
Oleh sebab itu, kelima organisasi profesi medis ini meminta pemerintah untuk memperbolehkan anak-anak atau orang tuanya untuk memilih belajar di rumah atau tatap muka di sekolah, bukan wajib PTM 100 persen.
"Anak-anak yang sudah melengkapi vaksinasi COVID-19 dan cakap dalam melaksanakan protokol kesehatan dapat mengikuti PTM," jelasnya.
Baca Juga:Update Covid-19 Global: Angka Kematian Akibat Varian Omicron di AS Tinggi, Lewati Varian Delta
Kemudian, anak-anak yang memiliki komorbid dihimbau untuk memeriksakan diri terlebih dahulu ke dokter yang menangani.