Kasus COVID-19 Bermunculan di Sekolah, PTM 100 Persen di DIY Direvisi

Berdasarkan data Satgas COVID-19 DIY, tercatat ada tambahan 69 kasus baru pada Jumat (28/01/2022)

Galih Priatmojo
Jum'at, 28 Januari 2022 | 20:31 WIB
Kasus COVID-19 Bermunculan di Sekolah, PTM 100 Persen di DIY Direvisi
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

SuaraJogja.id -  Pemda DIY berencana merevisi kebijakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen yang diberlakukan sejak sebulan terakhir.  Sebab sejak beberapa waktu terakhir terus ditemukan kasus positif COVID-19 di sekolah-sekolah.

Sebut saja tiga siswa SMAN 8 Jogja yang terpapar COVID-19. Selain itu satu siswa SMP swasta di Sleman juga terkonfirmasi positif virus tersebut.

Bahkan tren kasus COVID-19 di DIY terus meningkat. Berdasarkan data Satgas COVID-19 DIY, tercatat ada tambahan 69 kasus baru pada Jumat (28/01/2022) sehingga total kasus di DIY sudah mencapai 157.281 kasus. Padahal sejak beberapa bulan terakhir, kasus harian COVID-19 tak lebih dari 50 kasus.

Gubernur DIY, Sri Sultan HB X meminta kabupaten/kota untuk mengevaluasi kebijakan PTM 100 persen. Bila tren kasus COVID-19 terus meningkat, maka kapasitas PTM harus dibatasi hingga 50 persen.

Baca Juga:Ramai Desakan PTM 100 Persen Segera Dihentikan, Apa Kata Menteri Kesehatan?

"Saya sudah minta untuk [kabupaten/kota] supaya ada pertimbangan untuk diberhentikan [PTM] atau dikurangi lah. Kalau SMP/SMA mohon [PTM] tidak 100 persen tapi 50 persen. Kita lihat seminggu ini perkembangannya seperti apa," papar Sultan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (28/01/2022).

Bagi sekolah-sekolah yang siswanya terpapar COVID-19 harus menghentikan semua Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk sementara waktu. Jangan sampai penularan virus makin meluas bila sekolah memaksakan diri menggelar PTM.

"Karena itu saya mohon di sekolah dari masing-masing kabupaten bisa melihat [peningkatan tren kasus covid-19] itu dalam konteks perkembangan yang ada," tandasnya.

Sementara Ketua Percepatan Vaksinasi DIY, Sumadi mengungkapkan Gubernur memang memerintahkan kabupaten/kota untuk mengevaluasi PTM. Sekolah harus mengurangi kapasitas PTM.

"Kemarin pimpinan [gubernur diy] meminta kepada sekolah untuk mengevaluasi PTM," ujarnya.

Baca Juga:Komisi X DPR RI Minta Pemerintah Tak Nekat Gelar PTM 100 Persen jika Kasus COVID-19 Naik

Percepatan vaksinasi juga terus dilakukan di sekolah-sekolah. Termasuk menyasar vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun serta pelajar usia 12-17 tahun.

"Kalau vaksinasi dosis pertama sudah mencapai hampir 100 persen, saat ini baru menyelesaikan vaksin dosis kedua," imbuhnya.

Kontributor : Putu Ayu Palupi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini