5 Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa, Tonggak Awal Penyebaran Islam di Nusantara

Pada awal masuknya Islam ke Tanah Air, ada sejumlah kerajaan Islam yang berkembang di berbagai daerah, salah satunya Pulau Jawa.

Pebriansyah Ariefana
Rabu, 23 Februari 2022 | 17:38 WIB
5 Kerajaan Islam Pertama di Pulau Jawa, Tonggak Awal Penyebaran Islam di Nusantara
Masjid Agung Demak, Salah Satu Peninggalan Kerajaan Demak (pariwisata.demakkab.go.id)

SuaraJogja.id - Berikut ini kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Islam adalah agama dengan pengikut terbanyak di Indonesia. Tercatat pemeluk agama tersebut di Nusantara mencapai 87,2 persen dari total penduduk.

Hal ini tak lepas dari kehadiran kerajaan-kerajaan Islam yang mensyiarkan agama tersebut sebelum Indonesia merdeka.

Hal itu dapat dilihat dari sejumlah bukti sejarah kerajaan-kerajaan Islam.

Pada awal masuknya Islam ke Tanah Air, ada sejumlah kerajaan Islam yang berkembang di berbagai daerah, salah satunya Pulau Jawa. Kerajaan tersebut bahkan cukup berpengaruh dan membantu penyebaran Islam di Indonesia.

Baca Juga:Tata Cara Membayar Fidyah Puasa Bulan Ramadhan 2022 dan Daftar Orang yang Wajib Bayar Fidyah

Berikut ini artikel tentang kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa:

1.       Kerajaan Islam Cirebon

Kerajaan Islam Cirebon adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia. Kerajaan yang bernama lain Kesultanan Cirebon itu berdiri sejak 1430 hingga 1677. Kerajaan tersebut terletak di daerah Cirebon yang mana merupakan daerah yang cukup strategis di utara pulau Jawa dan merupakan perbatasan antara Jawa Tengah dan Jawa Barat.

Kesultanan Cirebon memiliki pengaruh yang besar terhadap Islam di Pulau Jawa, terutama dalam hal penyebaran Islam. Kesultanan Cirebon bergabung dengan Indonesia setelah Indonesia merdeka dan berubah nama menjadi kabupaten dan kota Cirebon yang masing-masing dipimpin oleh Bupati dan Walikota. Artefak peninggalan kerajaan tersebut masih ada hingga sekarang dan terjaga kelestariannya.

2.       Kerajaan Demak

Baca Juga:Ijtima Ulama dan Pemuda Islam Indonesia Sulawesi Selatan Deklarasi Dukung Sandiaga Uno Calon Presiden 2024

Kerajaan Demak berdiri tak lama setelah Kesultanan Cirebon berkibar. Kesultanan Demak, nama lain Kerajaan Demak, lahir tahun 1478 dan runtuh tahun 1554. Kerajaan yang berada di Demak, Jawa Tengah itu punya andil besar dalam persebaran Islam di tanah air, khususnya Pulau Jawa.

Sayang Kesultanan Demak tak berumur panjang karena muncul perebutan kekuasaan dari kerabat kerajaan. Saat ini masih ada sejumlah peninggalan Kerajaan Demak yang dapat ditemui seperti Masjid Agung Demak. Masjid tersebut dipercaya merupakan masjid pada masa Kesultanan Demak yang didirikan oleh Walisongo.

3.       Kerajaan Islam Banten

Kerajaan Islam Banten berawal dari Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Demak yang tengah berupaya memperluas wilayahnya ke daerah utara Pulau Jawa. Kedua kesultanan tersebut akhirnya berhasil menaklukkan kawasan pelabuhan di pesisir barat, salah satunya Banten. Penaklukan pelabuhan di beberapa kawasan pesisir barat pulau jawa ini untuk mengantisipasi terjadinya monopoli perdagangan antara perjanjian Portugis dengan Kerajaan Sunda pada masa itu.

Setelah berhasil menaklukan Banten, Maulana Hasanudin yang merupakan putra dari Sunan Gunung Jati mendirikan kesultanan sendiri yakni Kesultanan Banten pada tahun 1526. Kesultanan Banten punya kekuatan militer kuat pada saat itu. Usianya pun cukup lama sebelum runtuh pada tahun 1813.

4. Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang atau Kesultanan Pajang merupakan kerajaan yang berada di Jawa Tengah. Kerajaan ini didirikan salah satu pewaris Kerajaan Demak setelah runtuhnya Kerajaan Demak karena terjadinya perang saudara pada masa itu.

Kerajaan Demak awalnya memiliki wilayah yang cukup luas. Namun setelah berganti menjadi Kerajaan Pajang, wilayahnya semakin mengecil hanya sebagian dari Jawa Tengah dan wilayah Demak itu sendiri.

Hal ini karena setelah Kerajaan Demak runtuh, banyak daerah di Jawa Timur yang awalnya bagian kekuasaan Kerajaan Demak kemudian memisahkan diri.

Kerajaan Pajang runtuh juga diakibatkan oleh peperangan antar kerabat kerajaan yang menyebabkan pemerintahan berantakan dan saling berebut kekuasaan. Kerajaan Pajang runtuh tahun 1586, atau di usianya yang baru 18 tahun.

5. Kerajaan Mataram Islam

Kerajaan Mataram Islam adalah salah satu kerajaan yang tersohor di Nusantara. Kerajaan yang berdiri tahun 1588 itu memiliki wilayah yang luas meliputi Jawa, Madura hingga Sukadana atau Kalimantan Barat. Kerajaan yang dipimpin Dinasti Mataram ini menemui puncak kejayaannya abad 16, saat Hanyakrakusuma berkuasa.

Saking kuatnya, saat penjajahan Belanda, Kesultanan Mataram secara de facto merupakan kerajaan sendiri atau Negara sendiri yang berdaulat dan tidak berada di bawah jajahan Belanda.

Kerajaan Mataram dan Belanda (VOC) saling mengirim utusannya masing-masing layaknya duta besar untuk menjalin kerjasama dan mempererat hubungan antara kerajaan Mataram dengan pihak Belanda (VOC).

Salah satu Raja yang cukup terkenal dari kerajaan Mataram ini adalah Sultan Agung, Raja Sultan Agung membuat Kerajaan Mataram menjadi makmur, damai dan sejahtera.

Bahkan Sultan Agung juga dinobatkan sebagai salah satu pahlaan nasional Indonesia. Peninggalan kerajaan yang runtuh tahun 1680 itu masih ada hingga saat ini dan menjadi daya tarik wisatawan.

Itulah lima kerajaan Islam di Pulau Jawa. Dari sejarah, kita dapat mengambil banyak hikmah. Kesuksesan mereka menyebarkan Islam di Pulau Jawa patut menjadi teladan.

Di sisi lain, keruntuhan satu per satu kerajaan tersebut karena perebutan kekuasaan juga dapat menjadi pelajaran kita untuk memperkuat persatuan bangsa.

Kontributor : Alan Aliarcham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini