SuaraJogja.id - Menyusul konflik Rusia dan Ukraina, Pemerintah China mempersiapkan pesawat carter pemulangan sejumlah warganya dari Ukraina.
Penerbangan carter akan dikirim dengan menyesuaikan situasi keamanan dan akan diberitahukan sebelumnya, demikian pemberitahuan Kedutaan China di Ukraina dikutip Global Times, Jumat.
Warga dan perusahaan China di Ukraina menghadapi risiko keamanan mengingat situasi yang memburuk di Ukraina akibat invasi Rusia.
Pihak kedutaan meminta warganya di Ukraina untuk mendaftar kepulangan.
Baca Juga:Invasi Rusia Memorakporandakan Ukraina, Dua Pebasket NBA Ini Beri Pernyataan Tegas
"Saya tidak berpikir perang akan terjadi secepat ini. Saya sadar ini nyata. Saya takut, tapi saya punya anak dan saya harus tenang," kata, Sun Guang, vlogger asal Beijing yang sudah dua dekade tinggal di Ukraina, mendengar ledakan bom yang terjadi pada Kamis (24/2) pukul 05.20 waktu Ukraina itu.
Saat ini ada sekitar 6.000 warga China yang berada di Ukraina, khususnya di Kiev, Lvov, Kharkov, Odessa, dan Summy.
Kegiatan sekolah, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari mereka sudah mulai terdampak.
Sebelumnya, pihak kedutaan juga telah mengingatkan warganya di Ukraina untuk tetap tinggal di rumah. [ANTARA]
Baca Juga:Jadi Target Utama Rusia, Presiden Ukraina Janji Bertahan di Kiev