Pasalnya, lewat pantuan stok yang dilakukan pekan ini, stok minyak goreng di Kabupaten Sleman sekitar 110 ton atau 110.000 liter.
"Kalau dari kebutuhan masyarakat sebetulnya cukup. Asal masyarakat tidak menimbun, tidak panic buying. Artinya, di atas kertas itu cukup memenuhi kebutuhan," ungkapnya.
Sementara khusus untuk stok minyak curah, Disdag Sleman belum bisa memantaunya.
"Karena kemarin dapat info dari pelaku usaha minyak curah, sampai Senin kemarin (14/3/2022) mereka tidak dapat barang [minyak goreng]. Asumsinya, barang yang ada sangat terbatas, bahkan bisa jadi hanya di level pasar," terangnya.
Baca Juga:Bersilaturahim ke Ketua Umum MUI, Menko Airlangga Hartanto Sampaikan Hal Ini
Dalam hitungan Disdag Sleman, kebutuhan per kapita minyak goreng di rumah tangga se-Kabupaten Sleman mencapai 109 ton atau 109.000 liter selama satu bulan.
"Sehingga kami punya stok 110 ton itu cukup," tuturnya.
Kala ditanya apakah kenaikan harga minyak goreng juga diprediksi terjadi saat Ramadan 2022, Nia tidak menampiknya.
Alasannya, terkait demand supply komoditas tersebut.
"Karena demandnya naik saat ini," ucapnya.
Baca Juga:Dibanding Airlangga Hartanto, Pengamat Sarankan Golkar Dorong Luhut Panjaitan sebagai Cawapres 2024
Kontributor : Uli Febriarni