SuaraJogja.id - Pasukan Israel membunuh dua warga Palestina dalam penggerebekan di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Kamis, kata otoritas Palestina.
Tentara Israel menyebut penggerebekan itu sebagai "kegiatan kontra terorisme".
Insiden itu terjadi sebelum fajar di dua kota di kawasan Jenin, di mana warga setempat mengatakan pasukan Israel melakukan sejumlah penangkapan.
Juru bicara militer Israel mengatakan tentaranya membalas dengan peluru tajam setelah "puluhan warga Palestina menyerang para prajurit, menembaki pasukan, dan melempari mereka dengan IED (alat peledak), membahayakan keselamatan mereka".
Baca Juga:Perdana Menteri Palestina Tolak Putusan Pengadilan Israel soal Otoritas Palestina
Empat warga Palestina lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Penggerebekan dilakukan militer Israel di Tepi Barat setelah serangan oleh dua warga Palestina dari wilayah itu dan tiga warga minoritas Arab yang telah membunuh 14 orang di Israel sejak akhir Maret.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett sebelumnya mengatakan tak ada batasan bagi pasukan keamanan untuk memerangi apa yang disebutnya sebagai "gelombang baru terorisme".
Sedikitnya 25 warga Palestina telah tewas oleh pasukan Israel sejak Januari.
Tentara Israel di Tepi Barat pada Rabu menembak mati tiga warga Palestina, termasuk seorang remaja dan pengacara anti permukiman.
Baca Juga:Di Tengah Ketegangan Yang Meningkat, Israel Tahan 21 Warga Palestina Di Tepi Barat
Peristiwa itu memicu rentetan protes di kota Ramallah dan Bethlehem pada Kamis.
Pejabat senior Otoritas Palestina Hussein Al-Sheikh mengatakan di Twitter komunitas internasional telah "kehilangan kredibilitas karena kebisuannya" terhadap apa yang disebutnya sebagai tumpahan darah orang Palestina oleh "tentara pendudukan Israel".
Kelompok-kelompok bersenjata Palestina mengancam akan melakukan pembalasan.
"Tak ada cara untuk mencegah pendudukan dan menghalangi kejahatan mereka kecuali lewat perlawanan dan konfrontasi secara komprehensif," kata Islamic Jihad di Gaza dalam pernyataan.
Pimpinan kelompok itu mengatakan aksi militer Israel di Tepi Barat bisa mengundang serangan roket dari Gaza.
Ketegangan meningkat di Israel dan wilayah Palestina yang diduduki saat bulan suci Ramadhan tiba bersamaan dengan Paskah Yahudi tahun ini.
Tahun lalu terjadi beberapa bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel pada malam bulan puasa.
Pemindahan warga Palestina di Yerusalem Timur dan penggerebekan Masjid Al Aqsa –tempat paling suci ketiga dalam Islam– oleh polisi menyulut perang Israel-Gaza selama 11 hari yang menewaskan 250 warga Palestina di Gaza dan 13 orang di Israel.
Dalam perang Timur Tengah 1967, Israel merebut Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur –wilayah di mana rakyat Palestina berjuang untuk mendapatkan kenegaraannya.
Putaran terakhir perundingan damai kolaps pada 2014.