Fasilitas Riset Pangan di Playen Diresmikan, Ma'ruf Amin Tekankan Penambahan Anggaran

Ma'ruf Amin menekankan, anggaran pendidikan dan riset harus ditambah.

Eleonora PEW
Jum'at, 22 April 2022 | 15:58 WIB
Fasilitas Riset Pangan di Playen Diresmikan, Ma'ruf Amin Tekankan Penambahan Anggaran
Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin memberikan keterangan pers terkait peresmian Fasilitas Riset Pangan di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN, sebagai Laboratorium Rujukan Riset Halal Indonesia, di Playen, Gunungkidul, Yogyakarta, Jumat (22/4/2022). - (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)

SuaraJogja.id - Peresmian Fasilitas Riset Pangan di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) BRIN turut dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Ia pun menyinggung soal anggaran dalam peresmian Laboratorium Rujukan Riset Halal Indonesia, di Playen, Gunungkidul itu, Jumat (22/4/2022).

Ma'ruf Amin menekankan, anggaran pendidikan dan riset harus ditambah guna menjadikan Indonesia sebagai negara yang kompetitif sekaligus memperbaiki peringkat inovasi Indonesia secara global.

"Anggaran untuk pendidikan dan riset harus ditambah, kuantitas dan kualitas peneliti harus dinaikkan, serta infrastruktur dan fasilitas riset harus ditingkatkan," ujar Wapres.

Wapres mengatakan negara-negara paling kompetitif di dunia adalah negara yang berinvestasi pada riset dan pengembangan untuk menghasilkan inovasi.

Baca Juga:Tinjau Balkondes, Ma'ruf Amin Kagumi Kemegahan Bukit Menoreh di Kulon Progo

Menurut dia tidak mengherankan bila porsi dari Pendapatan Domestik Bruto yang dialokasikan untuk riset dan menambah jumlah peneliti secara global, kian meningkat.

Wapres menyampaikan menurut Badan Statistik UNESCO, pengeluaran global untuk riset dan pengembangan mencapai 1,7 triliun dolar Amerika, yang merupakan angka tertinggi dalam sejarah.

"Saat ini, anggaran yang kita alokasikan untuk riset dan pengembangan bahkan belum mencapai 1 persen dari PDB kita," jelas Wapres.

Sebagai perbandingan, kata Wapres, Korea Selatan, salah satu negara yang memimpin di bidang inovasi, mengeluarkan 4,1 persen dari PDB untuk riset dan pengembangan.

Dia mengatakan jika Korea Selatan memiliki sekitar 6.800 peneliti per satu juta penduduk, Indonesia hanya memiliki 89 peneliti per satu juta penduduk.

Baca Juga:BRIN Bangun Fasilitas Riset Pangan di Gunungkidul Demi Indonesia Pusat Halal Dunia 2024

Sementara itu dalam ranking Inovasi Global tahun 2021, Indonesia berada di urutan ke-14 di Asia Tenggara dan Asia Timur, serta ke-87 di dunia, atau turun dua peringkat dari 2020.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak