Waspada, Seorang Perempuan Jadi Korban Pelecehan Seksual di Jalan Gito-gati Sleman

"Posisi ramai di jalan, tapi pas kejadian pengendara lain jauh di belakang saya. Udah coba teriak dan ngejar tapi dia masuk gang depan SCH (Sleman City Hall)."

Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 30 April 2022 | 10:43 WIB
Waspada, Seorang Perempuan Jadi Korban Pelecehan Seksual di Jalan Gito-gati Sleman
Ilustrasi pelecehan seksual, pemerkosaan, kekerasan seksual. [Suara.com/Eko Faizin]

SuaraJogja.id - Kasus dugaan pelecehan seksual kembali terjadi di wilayah Kabupaten Sleman. Terbaru ada seorang perempuan yang menjadi korban begal pantat di sekitar Jalan Gito-gati, Sleman saat hendak pulang kerja.

Informasi itu pertama kali diketahui dari akun media sosial Twitter @dewiriyana19. Dalam unggahannya pada Rabu (27/4/2022) kemarin itu memuat kronologi kejadian dugaan pelecehan seksual tersebut.

"Iya benar. Kejadian hari Rabu sore sekitar pukul 16.00," kata pengguna akun Twitter @dewiriyana19 saat dikonfirmasi awak media melalui direct message Twitter, Jumat (29/4/2022).

Ia menjelaskan, kronologi kejadian itu bermula saat dirinya hendak pulang dari kantor menuju ke rumah. Saat itu ia pulang dari tempat kerjanya yang berada di Jalan Kaliurang (Jakal).

Baca Juga:Hotman Paris akan Polisikan Eks Aspri Iqlima Kim soal Tuduhan Pelecehan Seksual

"Waktu itu saya pulang kerja dari daerah Jakal melewati Jalan Palagan kemudian lewat Jalan Gito-gati," ungkapnya.

Saat memasuki Jalan Gito-gati tersebut, ia menyebut sempat melihat dari spion motor ada pengendara motor lain yang membleyer atau mengegas motornya. Pengendara motor tersebut bahkan sempat mendahuluinya.

Saat sudah berhasil mendahului, pengendara tadi sempat tolah-toleh melihat keadaan sekitar. Padahal ketika itu jalanan tengah macet.

"Awalnya biasa aja tapi lama-kelamaan kok dia (pengendara motor tadi) melambat. Setelah itu dia mencoba njejerin (bersampingan) gitu naik motornya, tapi enggak bisa," tuturnya.

Kemudian, saat pengendara tersebut sudah berada di belakang, ia merasa justru ada yang aneh, sehingga memutuskan untuk lebih mempercepat laju kendaraannya.

Baca Juga:Bantah Soal Pelecehan Seksual, Hotman Paris : Jangan Pansos Harusnya Berterima Kasih

Namun ketika sampai di barat Masjid Suciati, si pengendara tadi langsung tiba-tiba melakukan pelecehan seksual tersebut. Setelah itu, pengendara motor itu langsung kabur dengan kecepatan tinggi hingga tak terkejar oleh korban.

"Posisi ramai di jalan, tapi pas kejadian pengendara lain jauh di belakang saya. Udah coba teriak dan ngejar tapi dia masuk gang depan SCH (Sleman City Hall)," ujarnya.

Dari unggahannya disebut bahwa oknum pelaku itu mengendarai sepeda motor merek honda mio warna hitam. Sedangkan dari deskripsinya sendiri wajahnya sempat terlihat seperti orang penderita down syndrome.

Sejauh ini pemilik akun Twitter @dewiriyana19 pun mengaku belum melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang.

"Sejauh ini saya belum melapor (ke polisi). Saya masih bingung harus bagaimana kalau misal sampai ke kepolisian," ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polres Sleman AKP Rony Prasadana mengaku memang belum menerima laporan terkait dugaan kasus begal pantat tersebut.

"Belum ada laporan," ucap Rony singkat.

Dalam beberapa kesempatan sebelumnya, Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menuturkan jajarannya selalu bersiap untuk menerima laporan terkait kejahatan jalanan dari masyarakat. Sehingga penindakan dapat dilakukan secara cepat.

"Ada saluran komunikasi gratis bebas pulsa 110. Bagi masyarakat yang membutuhkan bantuan polisi dapat menghubungi 110," kata Ade beberapa waktu lalu.

Bahkan, kata Ade, masyarakat juga dapat memberikan informasi terkait dengan kejadian-kejadian tersebut ke polisi melalui sejumlah akun media sosial yang ada. Mulai dari akun media sosial Polda DIY, Polres sejumlah hingga Ditreskrimum.

"Silakan, bisa DM juga. kami akan menindaklanjuti informasi dari masyarakat," ujarnya.

Ade menegaskan pihaknya tidak akan berhenti menanggulangi kejahatan jalanan. Mulai dari upaya preemtif hingga penegakan hukum.

Pihaknya mengharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam menekan angka kejahatan jalanan di wilayahnya. Sehingga upaya kepolisian dapat lebih maksimal dengan kerjasama semua pihak.

"Kami akan bersatu padu dan bekerjasama dengan seluruh lapisan masyarakat. Mari sama-sama kita jaga DIY supaya aman maju dan sejahtera," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak