Disebut Tak Profesional selama Membintangi Film, Reputasi Jhonny Deep Meredup Jauh Sebelum Kasus Kekerasan Dilaporkan

Pengacara Depp mengatakan tuduhan kekerasan domestik merusak reputasi Depp.

Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 20 Mei 2022 | 13:59 WIB
Disebut Tak Profesional selama Membintangi Film, Reputasi Jhonny Deep Meredup Jauh Sebelum Kasus Kekerasan Dilaporkan
Reaksi Johnny Depp dan Amber Heard saat mendengarkan rekaman pertengkaran mereka berdua di pengadilan. (Twitter/LawCrimeNetwork)

SuaraJogja.id - Perseteruan antara aktor Johnny Deep dan istrinya, Amber Heard terus meruncing. Babak baru dalam persidangan tersebut menghadirkan sejumlah saksi termasuk mantan agen manajer bisnis Deep, Tracey Jacobs, Kamis (19/5/2022).

Dalam pembacaan kesaksiannya, Tracey Jacos mengatakan sang aktor "menjadi bintang terbesar di dunia" selama tiga dekade saat bekerja dengannya di Hollywood.

Namun reputasi "Pirates of the Caribbean" meredup setelah 2010 karena "sikap yang tidak profesional", kata Jacobs, dikutip dari Antara, Jumat (20/5/2022).

Pernyataan agen dari United Talent Agency itu dibacakan dalam video di persidangan hari ke-19 dalam kasus defamasi yang diajukan Depp terhadap mantan istrinya.

Baca Juga:Johnny Deep Disebut sebagai Korban KDRT, Psikolog Ungkap Amber Heard Idap BPD

Lebih lanjut, dalam kasus defamasi ini, bintang "Pirates of the Caribbean" itu menuntut Heard sebesar 50 juta dolar AS, mengatakan sang mantan istri menodai namanya ketika mengklaim dia adalah korban kekerasan domestik dalam artikel yang ditulisnya di The Washington Post. Heard balas menuntut 100 juta dolar AS, mengatakan Depp mencemarkan nama baiknya karena menyebutnya pembohong.

Depp, dalam empat hari persidangan di mana ia bersaksi, membantah pernah memukul Heard dan mengklaim bahwa justru Heard yang kerap berbuat kasar.

Pengacara Depp mengatakan tuduhan kekerasan domestik merusak reputasi Depp, tapi mantan agennya (Tracey Jacobs) mengatakan bintang itu sudah mulai meredup sebelum tuduhan itu dilaporkan.

Dia mengatakan, sikap Depp yang tidak profesional meliputi konsumsi alkohol dan obat-obatan serta terlambat datang ke lokasi syuting setiap film.

"Kru tidak suka menunggu lama berjam-jam menantikan bintang film datang," katanya. "Ini adalah komunitas kecil dan membuat orang enggan bekerja dengannya." ujar Jacobs.

Baca Juga:Dibilang Mirip Johnny Deep, Alex Abbad: Saya Kecewa

Jacobs mengatakan Depp berada dalam kondisi finansial yang tidak baik pada Januari 2016 di mana dia datang ke kantor dan meminta 20 juta dolar AS.

"Pertanyaan itu tidak diajukan sebagai pinjaman," katanya.

Jacobs mengatakan, rekanannya berkata kepada Depp bahwa perusahaan itu "bukan bank" tapi mereka membantunya mendapatkan pinjaman lewat Bank of America.

Mantan manajer bisnis Depp, Josh Mandel, juga ditanya soal kondisi keuangan sang aktor.

Mandel berkata dia sangat khawatir tentang situasi finansial Depp pada 2015. Ada perbincangan soal mengurangi pengeluaran, tapi itu tak pernah terwujud. Mandel mengatakan, saat itu ada masalah tentang alkohol serta obat-obatan yang menciptakan sikap yang tak menentu.

Pada satu titik, Depp menghabiskan 300 ribu dolar AS per bulan untuk staf dan 100 ribu dolar AS sebulan untuk dokter dan suster yang dipekerjakan untuk memastikan dia tidak mabuk.

Mandel memperkirakan Depp menghasilkan 600 juta dolar AS selama beberapa dekade ketika mereka bekerja bersama.

Mandel dipecat oleh Depp pada 2016 dan digugat oleh sang aktor. Mereka menyelesaikan kasus pada 2018.

Jacobs juga dipecat oleh Depp pada 2016.

Ketika ditanya mengapa Depp memecatnya, Jacobs mengatakan, "Saya tidak tahu. Yang saya tahu dia melepaskan semua orang dalam hidupnya."

Pengacara Depp membawa pakar ke persidangan yang bersaksi bahwa Depp kehilangan jutaan dolar AS karena tuduhan kekerasan, termasuk bayaran 22,5 juta dolar AS untuk film keenam "Pirates".

Depp, peraih tiga nominasi Oscar, dan Heard bertemu pada 2009 di lokasi syuting "The Rum Diary" dan mereka menikah pada Februari 2015. Perceraian mereka diresmikan dua tahun kemudian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak