SuaraJogja.id - Kunjungi bandara YIA, Menteri BUMN Erick Thohir meminta pengelola bandara menghidupkan kembali aktivitas kesenian dan budaya.
Erick Thohir menyebut selama pandemi ini para pelaku seni dan budaya menjadi salah satu elemen yang terdampak berat akibat adanya pandemi.
"Harapannya bandara dan bangunan BUMN lainnya menjadi pusat kesenian untuk memfasilitasi warga sekitar,"terangnya saat dialog Budaya di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) Kulon Progo, Rabu (22/6/2022).
Lebih lanjut, Erick meminta kepada pengelola bandara di tanah air untuk menghidupkan kembali aktivitas seni di bangunan bandara yaitu dengan kembali menyelenggarakan festival budaya.
Festival budaya di kawasan bandara sendiri telah dimulai sejak awal bulan Januari 2020 di bandara di Jakarta dan Bali. Tetapi sayang kegiatan tersebut harus berhenti karena covid-19.
"Tujuannya untuk menghidupkan kembali perekonomian masyarakat,"tandasnya.
Eric mengungkapkan kegiatan seni tersebut merupakan bagian dari program BUMN merajut. Di mana sebenarnya program BUMN merajut sudah sejak lama diluncurkan, bahkan sebelum Pandemi Covid 19 dilakukan. Di mana aset-aset BUMN bisa dijadikan sebagai etalase art dan panggung pementasan budaya.
Menurutnya dengan kegiatan seni dan budaya yang kembali digelar maka roda ekonomi masyarakat sekitar bisa berputar. Karena ketika budaya menggeliat maka dapat menciptakan lapangan kerja.
Eric mengklaim kegiatan ini bukan mengambil tupoksi Kementerian kebudayaan karena berada di bawah kementrian BUMN. Dan ke depan dia akan meminta semua BUMN melaksanakannya.
Baca Juga:Grand Dafam Hotel Signature YIA Gelar Media Famtrip, Tunjukkan Pesona Wisata Kulonprogo yang Memukau
Seperti Aset PT Pos, Erik menginginkan agar bangunan PT Pos Indonesia akan menjadi tempat merek lokal dan UMKM lokal. Jangan sampai bangunan peninggalan Belanda tersebut menjadi bangunan yang monumental yang tidak memberi manfaat cukup bagi masyarakat.
"Seperti di Sarinah yang kini sudah dihidupkan kembali menjadi etalase UMKM serta pusat kebudayaan. Kita akan kembangkan lagi di Medan dan beberapa kota lainnya,"ungkap dia.
Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Faik Fahmi menambahkan pihaknya akan mengupayakan agar bandara dioptimalkan. Bukan hanya sebagai pusat lalu lintas pesawat tetapi juga diharapkan mampu mendukung kesenian dan UMKM. Untuk kegiatan kesenian di YIA sebenarnya sudah rutin digelar.
"Setiap sabtu Minggu, ada 72 Desa Budaya yang rutin mengisi kegiatan kesenian di YIA,"tutur dia.
Dan secara bertahap nantinya semua bandara akan mereka kembangkan seperti YIA yaitu sebagai pusat seni dan budaya serta UMKM. Dan saat ini yang sudah dilakukan adalah di Ngurah Rai Bali, Sukarno Hatta dan juga Banjarmasin.
Sementara dukungan bandara untuk UMKM terbesar sebenarnya ada di bandara di YIA. karena pihaknya menyiapkan lahan 3000 meter untuk UMKM. Ia berharap dengan pertumbuhan penumpang pesawat maka akan dimaksimalkan untuk memveri warna baru.
"Ke depan harapannga akan menjadi bandara yang ramah budaya dan tempat ekspresi berkesenian para seniman,"tutur dia.
Kontributor : Julianto