Masuki Perairan Dekat Kepulauan Paracel, China Usir Kapal Perusak AS

Selain China, Vietnam dan Taiwan juga mengeklaim sebagai pemilik kepulauan itu.

Galih Priatmojo
Rabu, 13 Juli 2022 | 17:31 WIB
Masuki Perairan Dekat Kepulauan Paracel, China Usir Kapal Perusak AS
Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Benfold (DDG 65), yang dikerahkan ke area operasi Armada ke-7 AS, melakukan operasi di Laut China Selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 13 Juli 2022. (ANTARA/AL AS/HO via Reuters/as)

SuaraJogja.id - China mengatakan militernya telah "menghalau" sebuah kapal perusak AS yang menurut Beijing masuk secara ilegal ke perairan dekat Kepulauan Paracel yang disengketakan di Laut China Selatan, Rabu.

Amerika Serikat secara berkala melakukan misi yang disebutnya Operasi Kebebasan Bernavigasi di Laut China Selatan, menantang pembatasan oleh China dan negara-negara lain yang bersengketa di kawasan itu.

Angkatan Laut AS mengatakan kapal USS Benfold "menegaskan hak dan kebebasan bernavigasi di Laut China Selatan dekat Kepulauan Paracel, sesuai hukum internasional".

China mengatakan pihaknya tidak menghalangi kebebasan berlayar atau terbang di atas kawasan itu dan menuduh AS secara sengaja memprovokasi ketegangan.

Baca Juga:Kapal Selam Nuklir China Terus Membuntuti Kapal Perang Australia karena Dituding Memasuki Wilayahnya

Komando Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan tindakan kapal AS itu melanggar serius kedaulatan dan keamanan China dengan memasuki perairan teritorial China di sekitar Paracel.

Selain China, Vietnam dan Taiwan juga mengeklaim sebagai pemilik kepulauan itu.

Komando tersebut mengatakan pihaknya mengerahkan pasukan laut dan udara untuk mengikuti, memantau, memperingatkan dan menghalau kapal itu.

Mereka juga menunjukkan gambar-gambar Benfold yang diambil dari dek kapal fregat China, Xianning.

AL AS mengatakan pernyataan China tentang misi tersebut "salah".

Baca Juga:PBB Ungkap China Tidak Akan Menjadi Negara Terpadat pada 2023

Pernyataan itu adalah upaya terbaru China untuk "menggambarkan secara salah operasi maritim AS yang sah dan menegaskan klaim maritimnya yang berlebihan dan tak berdasar dengan mengorbankan negara-negara Asia Tenggara yang jadi tetangganya di Laut China Selatan", kata AL AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak