Fakta Baru Kasus Dugaan Memaksa Berjilbab, Ombudsman: Siswi Menangis di Kamar Mandi Enam Hari Setelah Dipakaikan Jilbab

Budhi melanjutkan bahwa peristiwa siswi yang menangis dan mengunci diri di kamar mandi itu dilakukan setelah jam pelajaran Kimia.

Muhammad Ilham Baktora | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 03 Agustus 2022 | 19:15 WIB
Fakta Baru Kasus Dugaan Memaksa Berjilbab, Ombudsman: Siswi Menangis di Kamar Mandi Enam Hari Setelah Dipakaikan Jilbab
Ketua ORI Perwakilan DIY Budi Masturi. [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Ketidaknyamanan itu juga masih berkaitan dengan pakaian keagamaan tersebut. Terlebih konseling yang dilakukan oleh guru BK sendiri tidak hanya dilakukan di ruangan saja tetapi juga di luar.

"Sebelum yang di ruang BK kan ada semacam konseling dalam bahasa mereka tapi itu di gazebo, itu di luar [ruangan]. Kemudian selain itu juga diajak komunikasi di kelas dan sampai diajak makan di kantin dan sebagainya. Itu dari sebelum tanggal 20 [Juli]," ungkapnya.

"Saya belum pada kesimpulan dipaksa atau tidak dipaksa tapi anak merasa tidak nyaman terkait dengan pengenaan pakaian keagaaman sejak tanggal 19 [Juli] dan ada proses-proses komunikasi konseling gitu yang kemudian di tanggal 26 itu yang kita masih harus cari informasinya," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan bahwa seorang siswa kelas 10 atau 1 SMA Negeri 1 Banguntapan sempat dipaksa untuk mengenakan jilbab oleh gurunya. Akibatnya siswi berusia 16 tahun itu disebut mengalami depresi.

Baca Juga:Tanggapi Kasus Dugaan Pemaksaan Pemakaian Jilbab SMAN 1 Banguntapan, Dua Wakil Rakyat Ini Beda Sikap

Diketahui pada Jumat (29/7/2022) kemarin Ombudsman RI (ORI) Perwakilan DIY sendiri telah melakukan pemanggilan kepada Kepala Sekolah SMAN 1 Banguntapan Agung Istiyanto untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait dengan dugaan kasus bullying terhadap salah satu siswinya itu.

Kemudian pada hari ini Rabu (3/8/2022) dilakukan pemanggilan kepada dua orang yakni koordinator guru BK dan guru BK kelas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini