Hotel Milik Ryan Giggs Rugi Selama 2 Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya

Hotel milik legenda Manchester United, Ryan Giggs dilaporkan telah mengalami kerugian besar selama 2 tahun terakhir dan mengklaim jika ini bagian dari dampak pandemi.

Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 03 September 2022 | 23:55 WIB
Hotel Milik Ryan Giggs Rugi Selama 2 Tahun Terakhir, Ini Penyebabnya
Potret hotel Milik Ryan Giggs yang dikabarkan merugi. (The Sun)

SuaraJogja.id - Dalam sebuah laporan menyatakan jika hotel milik eks bintang Manchester United, Ryan Giggs telah mengalami kerugian.

Hotel Ryan Giggs sendiri telah kehilangan 3,2 juta poundsterling atau Rp54 miliar yang mengejutkan hanya dalam dua tahun, perusahaannya sekarang memiliki hutang lebih dari 10 juta poundsterling (Rp 171 miliar) dalam bentuk pinjaman.

Hotel Football dekat Old Trafford tenggelam dalam utang karena rekan pemiliknya Giggs menghadapi kemungkinan pengadilan ulang atas tuduhan melakukan kekerasan terhadap mantan pacarnya.

Rekening bisnis yang diajukan minggu ini mengungkapkan bagaimana kamar-kamar tersebut dengan cepat kehilangan uang tunai hanya dalam dua tahun.

Old Trafford Supports Club Ltd, perusahaan pasangan di belakang bisnis ini, kehilangan 1.148.879 poundsterling (Rp19 miliar lebih) yang menggiurkan pada tahun 2021 dan tambahan 2.042.812 poundsterling (Rp35 miliar)  pada tahun 2020. Selain itu, perusahaan juga menarik sebuah restoran dari National Museum of Football untuk menghemat uang.

Rekan pemilik Giggs, Neville, menyalahkan pandemi sebagai penyebab buruknya pendapatan hotel, dengan mengatakan pemesanan dan keuangan mereka telah terdampat akibat adanya pembatasan wilayah.

Legenda footie mengatakan kepada Daily Star, tantangan seputar inflasi dan pasar tenaga kerja berlanjut hingga hari ini, tetapi menambahkan bahwa ada rencana dalam pekerjaan untuk meningkatkan prospek bisnis.

"Para direktur melanjutkan kebijakan mereka untuk berinvestasi di hotel untuk meningkatkan kinerja operasional dan untuk mempromosikan merek Hotel Football bahkan setelah tahun pandemi," kata Neville.

"Para direktur merasa bahwa bagaimanapun kualitas merek dan properti yang mereka kelola tidak dapat dikorbankan."

Untungnya, Neville mengatakan angka tahun ini sangat menggembirakan karena industri perhotelan Inggris kembali ke tingkat sebelum pandemi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini