Ramai Naiknya Harga BBM, Warganet di Papua Ini Tunjukkan Perbedaan Harga yang Bikin Ngelus Dada

Ketika ditanya lagi, Ibu berbaju merah itu juga menyampaikan kalau BBM langka bisa dijual Rp50 ribu per liter.

Muhammad Ilham Baktora
Senin, 05 September 2022 | 18:37 WIB
Ramai Naiknya Harga BBM, Warganet di Papua Ini Tunjukkan Perbedaan Harga yang Bikin Ngelus Dada
Perbandingan Harga BBM di Indonesia dan Negara-negara di kawasan ASEAN - Stasiun Pengisian BBM Bersubsidi. (dok. Pertamina)

SuaraJogja.id - Di tengah kenaikan BBM bersubsidi, sejumlah elemen banyak mengungkapkan kekecewaan dan kritikannya ke Pemerintah. Kenaikan BBM dianggap tidak memihak rakyat kecil.

Namun, terdapat tayangan video di akun Instagram @papuaku.id yang justru menyentil para pengkritik kenaikan BBM. Tayangan video tersebut diunggah Senin (5/9/2022).

"Yang banyak mengeluh main-main ke Papua biar dikasi paham. Ini Harga BBM eceran di daerah Pegunungan Papua, sebelum harga bebeem Naik," tulis caption tersebut.

Perempuan berbaju merah yang ada dalam video tersebut mengatakan di Papua sendiri harga BBM eceran pertalite di situasi normal, dibanderol dengan harga Rp35 ribu per liter. Sementara di tengah masyarakat sendiri BBM Subsidi pertalite berubah dari Rp7.650 menjadi Rp10 ribu per liter.

Baca Juga:Siap-siap, Tarif Taksi Bluebird Naik Imbas Harga BBM Melambung Tinggi

Ketika ditanya lagi, Ibu berbaju merah itu juga menyampaikan kalau BBM langka bisa dijual Rp50 ribu per liter. Bahkan, sampai dijual Rp150 ribu per liter kalau sedang langka.

Tayangan video tersebut seolah menyentil keras sejumlah elemen masyarakat yang memprotes kenaikan BBM subsidi saat ini, seperti pertalite.

Sejumlah warganet pun memberi komentar terhadap tayangan video tersebut. Ada yang menganggap kenaikan BBM itu sebagai hal yang biasa.

"Buat Kitorang, itu biasaaa," kata @ivonne.sembor.

"Tong di Papua intinya yg penting ada," sebut @cbtmkq92.

Baca Juga:Imbas Kenaikan Harga BBM, Ongkos Travel Pekanbaru-Duri Naik Rp20.000

"Papua nih boss," ujar @hernandry.21.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak