SuaraJogja.id - Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) 2022 kembali hadir. Dalam gelaran tahun ini FKY mengusung tema besar "Mengelola Air dan Tanah" dengan judul 'Merekah Ruah'.
Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi menuturkan bahwa FKY 2022 masih melanjutkan visi tahun 2021 kemarin yakni pencatatan kebudayaan. Menurutnya visi besar itu akan terus berlanjut pada masa mendatang.
"Keunikan FKY 2022 ini adalah kebudayaan yang kita usung lebih menggambarkan, merayakan, mendokumentasikan, menselebrasi keberdayaan warga masyarakat di dalam mengapresiasi kebudayaan. Khususnya terkait dengan tema besar yang kita ambil pada tahun ini yaitu mengelola air dan tanah," kata Dian saat jumpa pers di Dinas Kebudayaan DIY, Kamis (8/9/2022).
Dian menyebut bahwa tema itu turut menyesuaikan isu nasional yang tengah berlangsung, terlebih tema agenda G20 yang juga sejalan dengan tema besar FKY yakni kebudayaan untuk hidup berkelanjutan.
Baca Juga:FOTO: Kemeriahan Festival Prawirotaman 2022, Curi Atensi Wisatawan Mancanegara
"Jadi bagaimana kita mencatat keberdayaan warga khususnya pada area-area yang dulu menjadi satu lokus perhatian kami di FKY 2021 yakni di Kulon Progo dan Gunungkidul," ucapnya.
Bagaimana pengelolaan terhadap air dan tanah itu kemudian terkoneksi dengan praktik-praktik kebudayaan, kearifan alam, dan kecerdasan lokal masyarakat di sana. Hingga kemudian terekam, terdokumentasi serta dapat olah dengan inovasi dan kreasi.
"Lantas menjadi sebuah suguhan FKY yang berisi pengetahuan, pengalaman dan juga hiburan. Ini yang akan kita siapkan dalam FKY 2022," tuturnya.
Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Adat, Tradisi, Lembaga Budaya, dan Seni Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Eni Lestari Rahayu mengatakan bahwa FKY tahun ini akan dilaksanakan pada tanggal 12-25 September 2022. Pembukaan sendiri dilakukan pada tanggal 12 September 2022 malam bertempat di Teras Malioboro I.
Tahun ini, kata Eni, sudah ada enam provinsi yang ikut berpartisipasi dalam FKY. Di antaranya adalah Kalimantan Barat, Kalimantan Timur ada dua, yakni dari Pemerintah daerah dan dari sanggar, Bangka Belitung, Lampung Selatan dan Jembrana, Bali.
Baca Juga:Festival Prawirotaman Kembali Digelar, Sekda Kota Yogyakarta: Jadi Magnet dan Daya Tarik Pariwisata
"Nah ini sebenarnya banyak yang masih kepingin masuk ke Jogja dan ingin ikut ke FKY. Tetapi kami membatasi karena waktu yang sudah cukup padat. Agenda-agenda sudah padat sekali sehingga kami berharap teman-teman akan ikut kembali lagi nanti di tahun 2023 dengan suasana situasi kondisi lebih membaik," ujar Eni.
Ketua I FKY 2022 Doni Maulistya menilai bahwa penyelenggaraan festival secara hybrid memang tepat. Terlebih untuk menghadirkan pengetahuan, pengalaman dan hiburan.
"Strategi komten digital dalam penyelenggaraan daring kembali diusung untuk menghadirkan bobot dan kedalaman konteks pengetahuan. Sementara penyelenggaraan luring menjadi ruang yang mengakomodir pertenuan fisik dan apresiasi langsung dari masyarakat," cetus Doni.