SuaraJogja.id - Bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax mengalami penurunan harga per Sabtu (1/10/2022) hari ini. Harga itu selisih Rp600 dari harga sebelummya.
Hal ini dianggap belum begitu terasa oleh sejumlah masyarakat di Yogyakarta. Salah satunya Ian Efendi (25) yang merupakan karyawan swasta itu menilai penurunan harga tak cukup berpengaruh.
"Baru tahu saya malah kalau (Pertamax) turun," kata Ian kepada awak media, Sabtu (1/10/2022).
Menurutnya penurunan harga yang kurang dari Rp1.000 itu tetap tak bisa menampik bahwa BBM khususnya jenis Pertamax tetap mahal. Ia sendiri sebenarnya sebelum kenaikan harga BBM memang menggunakan Pertamax.
Baca Juga:Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina, Vivo, Shell dan BP 1 Oktober 2022, Murah Mana?
Namun semenjak kenaikan harga, Ian lebih memilih untuk beralih ke Pertalite saja. Walaupun sekarang juga tak bisa dipungkiri sudah terasa mahal.
"Ya kemarin-kemarin masih berani Pertamax, cuma pas harga serba naik ya ganti ke Pertalite saja sampai sekarang. Kalau turun cuma Rp600 ya nggak kerasa," ungkapnya.
Dia meminta pemerintah untuk bisa lebih memerhatikan masyarakat. Termasuk dengan menurunkan harga BBM kembali ke seperti sebelumnya.
"Mendingan sih langsung diturunin atau kembalikan ke harga semula aja semua itu yang BBM, Pertalite juga, biar enggak naik semua harga-harga kebutuhan. Susah ini kalau serba mahal," keluhnya.
Senada, Dwi (28) mengatakan bahwa penurunan harga Pertamax yang sangat minim itu tak begitu bisa dirasakan dampaknya. Apalagi sekarang ia merasa BBM sekarang lebih cepat habis dibandingkan sebelum kenaikan harga.
Baca Juga:Daftar Harga BBM Pertamina Non Subsidi di Seluruh Indonesia 1 Oktober, Pertamax Turun
"Enggak terasa kalau cuma Rp600 doang, apalagi ini sekarang kok cepat habis ya bensinnya," ujar Dwi.
Berdasarkan pantauan SuaraJogja.id di SPBU Ambarketawang, penurunan harga sudah diberlakukan sejak hari ini. Pertamax menjadi Rp13.900 sementara Pertamax Turbo diharga Rp14.950. Tidak terlihat ada antrean sama sekali sejak penurunan harga tersebut.
Diketahui, PT Pertamina (Persero) menurunkan harga produk bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi pada Sabtu (1/10). Hal ini terjadi setelah adanya kenaikan harga BBM yang signifikan pada bulan lalu.
Penyesuaian harga ini untuk mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.
Pertamina menurunkan harga dua jenis produk BBM nonsubsidi, yakni bensin Pertamax (RON 92) dan Pertamax Turbo (RON 98). BUMN ini juga menaikkan harga dua jenis solar nonsubsidi, yakni Dexlite dan Pertamina Dex.
Perusahaan minyak dan gas itu, di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Pertamax diturunkan Rp 600 per liter dari yang sebelumnya Rp 14.500 per liter menjadi Rp 13.900 per liter. Harga Pertamax Turbo turun dari yang sebelumnya Rp 15.900 per liter menjadi Rp 14.950 per liter.
Sementara itu, harga Dexlite naik dari yang awalnya Rp 17.100 per liter menjadi Rp 17.800 per liter. Berikutnya Pertamina Dex dari sebelumnya Rp 17.400 per liter menjadi Rp 18.100 per liter. Umumnya, Pertamina memperbaharui harga BBM tanpa subsidi ini satu bulan sekali.