Bupati Sleman Buka Pintu Maguwoharjo untuk PSIM dan PSBS Biak, Satu Syarat Ini Jadi Kunci

Bupati Sleman Harda Kiswaya membuka peluang Stadion Maguwoharjo jadi kandang PSIM Yogyakarta dan PSBS Biak. Alasan utamanya adalah potensi PAD

Budi Arista Romadhoni | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 25 Juli 2025 | 21:02 WIB
Bupati Sleman Buka Pintu Maguwoharjo untuk PSIM dan PSBS Biak, Satu Syarat Ini Jadi Kunci
Potret Stadion Maguwoharjo dari dalam yang sudah direnovasi. [Hiskia/Suarajogja]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman membuka lebar pintu Stadion Maguwoharjo bagi klub mana pun yang ingin menjadikannya kandang, termasuk dua tim yang tengah naik daun, PSIM Yogyakarta dan juara bertahan PSBS Biak.

Di balik kebijakan ini, Bupati Sleman, Harda Kiswaya, secara blak-blakan mengakui adanya motif untuk menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Namun, lampu hijau ini tidak diberikan cuma-cuma. Ada satu syarat krusial yang menjadi pertaruhan, terutama bagi PSIM Yogyakarta yang memiliki sejarah rivalitas panas dengan PSS Sleman.

Stadion Maguwoharjo, yang identik sebagai markas PSS Sleman, kini menjadi properti panas menjelang Super League musim 2025/2026. Harda Kiswaya melihat ini sebagai peluang emas untuk menambah pundi-pundi kas daerah yang bisa dimanfaatkan untuk pembangunan.

Baca Juga:Lampu Hijau untuk PSIM di Maguwoharjo? Bupati Sleman Ajukan 2 Syarat Super Ketat

"Aku selaku bupati kan juga butuh golek [cari] duit nih. Golek duit sing apik [cari duit yang bagus] dengan menyiapkan aset, kan mlebu [masuk] PAD," ujar Harda saat ditemui di Sleman, Jumat (25/7/2025).

Logika bisnis ini yang mendasari sikap terbukanya. Menurutnya, semakin banyak pihak yang memanfaatkan aset daerah seperti stadion, maka semakin besar pula keuntungan yang dirasakan oleh masyarakat Sleman secara keseluruhan.

"Ya nek [kalau] saya ki kabeh [itu semua] boleh kok, wong Sleman untunge dadi ono [orang Sleman untungnya jadi ada] pendapatan kok," tandasnya tegas.

PSBS Biak Bergerak Cepat, PSIM Dihadang Isu Keamanan

Dari dua peminat, PSBS Biak menjadi yang paling proaktif. Harda mengakui bahwa perwakilan dari tim berjuluk Badai Pasifik itu telah menemuinya secara langsung untuk menjajaki kemungkinan berkandang di Maguwoharjo.

Baca Juga:PSIM Yogyakarta Geber Persiapan Liga 1: Pemain Asing Baru Siap Unjuk Gigi?

"Nggih [sudah bertemu perwakilan PSBS Biak]. Ya [membicarakan] mau home base di Sleman," kata Harda.

Pembicaraan dengan PSBS Biak bahkan berkembang lebih jauh dari sekadar sewa stadion. "Belum [ada tindaklanjut] tapi dia [PSBS Biak] menawarkan-menawarkan misalnya kerjasama dan sebagainya. Tentang bibit-bibit baru. Terus ini mau saya tegaskan pinjam-meminjam pemain," ucapnya.

Sementara itu, nasib PSIM Yogyakarta sedikit berbeda. Meski Pemkab Sleman menegaskan tidak pernah berniat menolak, isu keamanan menjadi ganjalan utama. Sejarah pertemuan suporter yang kerap diwarnai gesekan membuat Pemkab ekstra hati-hati.

"Sejak awal itu saya tidak ada seperti itu, untuk menolak [PSIM berkandang di Maguwoharjo]. Tapi berkaitan dengan keamanan ini betul-betul harus menjadi perhatian kita bersama," tegas Harda.

Ia bahkan menyebut bahwa sikap terbuka ini sejalan dengan arahan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. "Jadi berkaitan dengan Maguwoharjo dipakai PSIM, sesuai ngendikane Ngarsa Dalem, kita itu Sleman siap dipakai," jelasnya.

Kini, bola ada di tangan manajemen PSIM untuk memberikan proposal dan jaminan keamanan yang meyakinkan Pemkab Sleman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak