SuaraJogja.id - Viral skuter listrik berjejer di atas trotoar yang ada di Kota Bogor, menjadi sorotan warganet di media sosial. Hal itu justru menjadi kontraproduktif dengan kampanye ramah lingkungan, tapi tidak ramah pejalan kaki.
Foto skuter listrik diparkir di trotoar diunggah akun Twitter @txtdaribogor, Minggu (23/10/2022). Dalam unggahan tersebut skuter berwarna ungu tampak berjejer rapi. Bahkan skuter yang masih baru itu dikenalkan sebagai kendaraan ramah lingkungan.
Namun penempatan skuter itu justru menutup pedestrian, dengan begitu dipastikan akan mengganggu pejalan kaki. Terdapat tujuh foto yang dibagikan oleh akun tersebut.
"Skuter listrik baru ini sih kemaren dikenalin ya sama walikota.Tapi kalian sadar gak akhir akhir ini skuter ini mengganggu?. Iya, ganggu pejalan kaki banget di beberapa sudut trotoar jalan," tulis keterangan dalam unggahan tersebut dikutip Rabu (26/10/2022).
Baca Juga:Akhirnya Ditunjukkan di Depan Publik, Kuat Ma'ruf Tak Kuat Hadapi Badai Cacian: Sopir Belagu!
Warganet pun memberikan komentar bernada kritik terhadap fenomena parkir skuter listrik di trotoar.
"Karena Pemkot jago bikin segala terobosan, tapi tidak dengan parkiran ehehehe," tulis warganet.
"Tadi abis jogging di krb, lumayan ganggu karena trotoarnya engga lebar. W lari ada bunyi 'kring-kring' kudu minggir dulu," sebut warganet lain.
Warganet ini meragukan Kota Bogor untuk bisa rapi dengan kejadian tersebut.
"Gimana tata kotanya mau rapih kalo sekelas walikota tdk memikirkan faktor penyebab yg bener2 mateng. Evaluasi pertama sediain lahan buat parkirnya," kata dia.
Baca Juga:Gus Miftah Sebut Cacian, Hinaan, Bullyan Adalah Rasa Cinta, Warganet Masih Aja Ada yang Dongkol
"Walaupun jarang dipakai, tapi jalur pejalan kaki tuna netra jadi tidak berfungsi maksimal seperti niat awal dibuat," tulis Gempar Bayu.
Tak hanya hujatan yang dilontarkan warganet, adapun yang memberikan saran agar kampanye kendaraan ramah lingkungan ini tidak menjadi bumerang hujatan ke instansi Pemkot.
"Bila ada inovasi yg berkaitan dgn penggunaan pedestrian harusnya koordinasi dengan dinas terkait misalnya dengan dishub dan dinas perijinan atau dinas lainnya. Harus dikaji ulang oleh Pemkot Bogor, kan bisa pinjam halaman depan atau area parkir dalam gedung tersebut," saran dia.
Video yang mungkin belum ditonton.
Kontributor : Ismoyo Sedjati