SuaraJogja.id - Pekerjaan fisik revitalisasi bangunan cagar budaya atau BCB di kompleks Kantor Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dispora) Kota Yogyakarta ditargetkan dapat selesai akhir tahun 2022.
"Capaian pekerjaan fisik sekitar 35 persen. Agak sedikit lambat, tetapi kami tetap berusaha menyelesaikan revitalisasi pada akhir tahun," kata Kepala Bidang Warisan Budaya Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Susilo Munandar di Yogyakarta, Rabu.
Revitalisasi bangunan cagar budaya di kompleks Dispora Kota Yogyakarta dilakukan menggunakan anggaran dana keistimewaan senilai sekitar Rp525 juta.
Susilo mengatakan bahwa BCB di kompleks Kantor Dispora Kota Yogyakarta merupakan satu dari dua bangunan yang menjadi target program revitalisasi fisik bangunan cagar budaya menggunakan anggaran dana keistimewaan pada 2022.
Sasaran revitalisasi fisik lainnya yakni SD Negeri Keputran 1 Kota Yogyakarta. Alokasi dana untuk revitalisasi fisik bangunan tersebut sekitar Rp870 juta.
Menurut Susilo, ada dua bangunan cagar budaya di kompleks Kantor Dispora Kota Yogyakarta yang atapnya memerlukan perbaikan.
"Atap bangunan sudah bocor. Banyak kayu yang rusak, sehingga harus diperbaiki agar tidak membahayakan," katanya mengenai kondisi bangunan bergaya arsitektur Indhische campur Jawa dan China di kompleks tersebut.
Ia mengemukakan pentingnya memastikan kontraktor yang melakukan pekerjaan fisik dalam revitalisasi bangunan cagar budaya memiliki tim arkeolog yang memahami gaya arsitektur bangunan supaya revitalisasi bisa dilalukan sesuai dengan kondisi bangunan awal.
"Revitalisasi dilakukan untuk mengembalikan kondisi bangunan seperti sediakala sehingga material yang digunakan pun diupayakan sesuai atau mendekati material yang asli," katanya.
Baca Juga:Jaga Kebugaran Pemain, Borneo FC Gelar TC di Yogyakarta
Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta menurunkan tim ahli cagar budaya untuk memberikan masukan guna mengatasi kendala dalam proses revitalisasi bangunan cagar budaya.
Menurut siaran informasi di laman resmi Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta, ada 693 bangunan cagar budaya di Kota Yogyakarta.
Sebagian besar bangunan cagar budaya di kota itu dimanfaatkan sebagai rumah tinggal, tetapi ada juga yang digunakan sebagai tempat ibadah, asrama, perkantoran, fasilitas umum, dan sekolah.
Susilo mengatakan bahwa pada 2023 tidak ada alokasi dana keistimewaan untuk revitalisasi bangunan cagar budaya. Namun, pemerintah kota mengupayakan pengalokasian anggaran untuk keperluan itu pada 2024. [ANTARA]