SuaraJogja.id - Rasa minder ketika dibanding-bandingkan dengan orang lain, pastinya mengesalkan. Tidak heran, banyak orang-orang yang berusaha untuk melawannya dengan memamerkan kemampuan yang dimiliki agar tidak dibandingkan dengan orang lain.
Ada yang berhasil melakukannya. Namun, tidak sedikit pula yang justru berakhir kecewa. Salah satunya apa yang dilakukan oleh pria ini. Dalam video yang diunggah di akun Instagram @absurd_humor_ memperlihatkan percakapan antara pria dan ibunya.
Singkat cerita pria ini baru pulang dari masjid untuk ibadah shalat jumat. Kemudian saat dirinya pulang, sang ibu bertanya, mengapa anaknya ini lama sekali pulang dari masjid. Sang ibu ingin mengetahui kegiatan apa yang dilakukan anaknya sampai-sampai lama dari masjid.
“Kok lama pulangnya?” tanya ibu.
“Tadi aku ngaji dulu di masjid,” jawab pria itu.
“Masya Allah Swt, allhamdullilah,” balas ibunya.
Mendapatkan pujian yang seperti itu, pria ini pun semakin terbang dan sedikit pamer kalau dirinya lebih baik dari anak tetangga. Sebab, anak tetangga tidak pernah ngaji baik di rumah atau di masjid. Namun, sang ibu justru memberikan informasi yang membuat pria ini malah malu.
“Emang anak tetangga, mana pernah dia ngaji di masjid,” tutur pria tersebut.
“Lah dia kan kristen,” ujar ibunya.
Baca Juga:Yoyok Hery Wahyono, Pendiri Waroeng SS yang Viral Karena Potong Gaji Karyawan Penerima BSU
“Oh iya,” kata sang pria sambil tersipu malu.
Video pria yang malah malu, kala ingin memamerkan kebiasaannya yang ngaji di masjid ini pun viral. Warganet yang melihat video tersebut langsung menyerbu kolom komentar dan memberikan tanggapannya.
“Mau sarkas ke emak, eh emak punya kartu as, yaudah terima nasib,” ucap warganet.
“Udang tong, yang nama nya emak emak itu susah bat di counter,” tulis warganet.
“Akibat kesel sering dibandingin sama anak tetangga,” imbuh warganet.
“Pentingnya observasi sebelum membanding-bandingkan,” saran warganet.
Hingga kini komentar masih terus berdatangan dari warganet, dan video pria yang gagal pamer ke ibunya ini mendapatkan 120 ribu lebih like dari mereka.
Kontributor : Dinar Oktarini